Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga naik tipis pada perdagangan Selasa (7/10/2025) di tengah kekhawatiran gangguan pasokan global, meski penguatan dolar AS membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.
Melansir Reuters, kontrak tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,1% menjadi US$10.666 per ton pada pukul 08.47 WIB.
Sehari sebelumnya, harga logam merah ini sempat menyentuh level tertingginya sejak Mei 2024 sebelum terkoreksi menjelang penutupan.
Baca Juga: Harga Tembaga Tembus Level Tertinggi 16 Bulan karena Kekhawatiran Pasokan
Kekhawatiran pasokan meningkat setelah Freeport-McMoRan mengonfirmasi pada Minggu (5/10) bahwa lima pekerja yang hilang akibat bencana aliran lumpur di tambang tembaga dan emas Grasberg, Indonesia, ditemukan meninggal dunia.
Sebagai tambang tembaga terbesar kedua di dunia, Grasberg menyumbang sekitar 3% dari produksi konsentrat global.
Penangguhan operasi di Grasberg, ditambah gangguan di tambang Kamoa-Kakula (Republik Demokratik Kongo) dan El Teniente (Cile), menambah kekhawatiran bahwa pasokan tembaga akan tetap ketat hingga akhir tahun ini.
Analis memperkirakan, kombinasi gangguan tersebut dapat mengurangi produksi global hingga 591.000 ton antara September 2025 dan akhir 2026.
Kondisi ini mendorong lembaga keuangan besar seperti Goldman Sachs, Citi, dan Bank of America untuk menaikkan proyeksi harga tembaga.
Produksi tembaga Cile sendiri turun 9,9% secara tahunan pada Agustus, menyusul kecelakaan di tambang utama milik Codelco pada 31 Juli lalu.
Baca Juga: Harga Tembaga Sentuh Level Tertinggi 16 Bulan Senin (6/10), Dipicu Insiden Freeport
Sementara itu, indeks dolar AS terus menguat terhadap sejumlah mata uang utama, membuat aset berdenominasi dolar, seperti tembaga, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Untuk logam dasar lainnya di LME, harga aluminium turun 0,3% ke US$2.715,50 per ton, nikel melemah 0,3% ke US$15.430, timbal turun 0,3% ke US$1.998,5, dan timah melemah 0,1% ke US$36.535, sedangkan seng naik tipis 0,1% ke US$3.010 per ton.
Pasar China masih tutup hingga 8 Oktober karena libur Golden Week.