kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembus 10.000, kasus corona di Singapura masih tertinggi di Asia Tenggara


Rabu, 22 April 2020 / 14:40 WIB
Tembus 10.000, kasus corona di Singapura masih tertinggi di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Pekerja migran yang memakai masker wajah berjalan melalui distrik Little India ketika penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) berlanjut di Singapura, 14 April 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Karena itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyatakan, Singapura akan memperpanjang pembatasan sosial yang mereka sebut sebagai pemutus sirkuit virus corona hingga 1 Juni nanti.

Dalam pidato yang disiarkan langsung televisi pada Selasa (21/4), Lee mengatakan, tujuan perpanjangan tersebut adalah untuk menurunkan jumlah kasus virus corona di komunitas “secara meyakinkan”.

Serta, untuk memastikan bahwa jika ada "kebocoran" infeksi yang terjadi dari asrama pekerja asing ke komunitas yang lebih luas, Singapura bisa mendeteksi dan membendungnya sejak dini.

"Untuk mencapai dua tujuan ini, kita semua harus berpegang teguh dan melanjutkan tindakan pemutus sirkuit ketat kita," kata Lee seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: Bendung virus corona, Singapura perpanjang pemutus sirkuit hingga 1 Juni

Lee bilang, Singapura akan menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat, seperti menutup lebih banyak tempat kerja dan memberlakukan pembatasan masuk pada hotspot semisal pasar basah yang populer.

"Kami akan menerapkan langkah-langkah ketat ini hingga 4 Mei," ujarnya. “Tetapi, kami tidak akan bisa sepenuhnya mencabut pembatasan setelah itu, dan kembali ke bisnis seperti biasa".

“Karena itu, kami akan memperpanjang pemutus sirkuit selama empat minggu lagi setelah 4 Mei, dengan kata lain hingga 1 Juni," imbuh Perdana Menteri Singapura.




TERBARU

[X]
×