Sumber: Yahoo Finance,Bloomberg | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tencent Holdings Ltd., perusahaan teknologi terbesar di China, baru saja melakukan pembelian kembali saham dalam jumlah besar, yang menjadi yang tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir.
Langkah ini diambil setelah aksi jual besar-besaran yang dipicu oleh dimasukkannya Tencent dalam daftar hitam AS karena dugaan keterkaitan dengan militer China.
Pembelian kembali saham yang dilakukan oleh Tencent pada hari Selasa lalu mencatatkan angka sebanyak 3,93 juta saham yang terdaftar di Hong Kong, jumlah terbanyak sejak April 2006, berdasarkan data yang disusun oleh Bloomberg.
Baca Juga: AS Masukkan Raksasa Teknologi China Tencent ke Daftar yang Bekerjasama dengan Militer
Penurunan Harga Saham dan Respons Tencent
Meskipun Tencent mengumumkan pembelian kembali saham yang bernilai HK$1,5 miliar (setara dengan US$193 juta), saham perusahaan ini mengalami penurunan sebesar 7,3% pada hari yang sama.
Penurunan harga ini terjadi meskipun perusahaan teknologi besar ini dengan tegas membantah tuduhan yang diajukan oleh pemerintah AS. Tencent juga mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan AS untuk mengatasi potensi kesalahpahaman mengenai tuduhan tersebut.
Pembelian kembali saham ini merupakan bagian dari upaya Tencent untuk meningkatkan pengembalian kepada para pemegang saham, namun, lebih dari itu, langkah ini juga menunjukkan urgensi untuk meredakan dampak dari dimasukkannya perusahaan ke dalam daftar hitam AS.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya perusahaan dalam menghadapi dampak negatif dari keputusan tersebut terhadap harga sahamnya.
Reaksi Pasar dan Pembelian Saham oleh Investor China
Namun, Tencent bukan satu-satunya pembeli yang bersedia mengambil langkah untuk meredam aksi jual besar-besaran ini. Investor yang berbasis di daratan China juga ikut terlibat dalam pembelian saham Tencent melalui tautan bursa dengan Hong Kong pada hari yang sama, dengan nilai pembelian mencapai HK$14 miliar.
Hal ini menjadikan saham Tencent sebagai saham yang paling banyak dibeli pada hari tersebut, menunjukkan kepercayaan yang masih dimiliki oleh investor domestik terhadap perusahaan ini meskipun ada ketegangan geopolitik.
Baca Juga: Tahukah Anda? Rata-rata Orang Amerika Tak Bisa Lepas dari Ponsel Setiap 5 Menit
Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee, menilai bahwa langkah Tencent untuk membeli kembali saham dalam jumlah besar ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut percaya bahwa keputusan AS salah dan respons pasar terhadap harga saham yang jatuh tidak rasional.
"Pernyataan yang dikeluarkan Tencent menunjukkan bahwa mereka merasa keputusan AS tidak tepat dan reaksi harga saham yang terjadi bersifat tidak rasional, yang mungkin memerlukan pembelian kembali saham dalam jumlah lebih besar," ujarnya.
Risiko Geopolitik yang Meningkat
Namun, langkah ini juga tidak dapat mengabaikan faktor risiko geopolitik yang semakin meningkat, yang kini menjadi sorotan utama. Konflik antara AS dan China dalam sektor teknologi ini berpotensi mempengaruhi lebih jauh sentimen pasar, dan beberapa investor mungkin akan merasa khawatir dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh ketegangan tersebut.
Meskipun demikian, upaya Tencent untuk menangani krisis ini melalui pembelian kembali saham menunjukkan tekad perusahaan untuk mempertahankan nilai sahamnya dan menjaga kepercayaan para investor.
Prospek Saham Tencent ke Depan
Pada perdagangan pagi hari Rabu, saham Tencent kembali mengalami penurunan sekitar 2% di pasar Hong Kong.
Meskipun langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan mungkin membantu meredakan ketegangan jangka pendek, risiko geopolitik dan ketidakpastian yang terkait dengan hubungan China-AS tetap menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh investor.
Baca Juga: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China
Tencent kini berada dalam posisi yang cukup sulit, di tengah tekanan untuk mempertahankan nilai pasar sambil menghadapi tantangan eksternal yang terus berkembang.
Dalam waktu yang akan datang, pengaruh keputusan AS dan dampaknya terhadap harga saham Tencent akan terus menjadi fokus perhatian pasar global.
Dengan perusahaan yang tengah berusaha memperbaiki citranya dan mengembalikan kepercayaan pasar, langkah-langkah lanjutan yang diambil oleh Tencent, seperti peningkatan pembelian kembali saham atau upaya lobi politik, mungkin diperlukan untuk memastikan posisi mereka tetap kuat di pasar internasional.