kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.211   -78,00   -0,48%
  • IDX 7.076   -6,88   -0,10%
  • KOMPAS100 1.049   -1,52   -0,14%
  • LQ45 822   1,51   0,18%
  • ISSI 211   -1,32   -0,62%
  • IDX30 422   2,22   0,53%
  • IDXHIDIV20 504   3,37   0,67%
  • IDX80 120   -0,10   -0,09%
  • IDXV30 124   -1,25   -1,00%
  • IDXQ30 140   0,82   0,59%

AS Masukkan Raksasa Teknologi China Tencent ke Daftar yang Bekerjasama dengan Militer


Selasa, 07 Januari 2025 / 11:37 WIB
AS Masukkan Raksasa Teknologi China Tencent ke Daftar yang Bekerjasama dengan Militer
AS Masukkan Raksasa Teknologi China Tencent ke Daftar yang Bekerjasama dengan Militer Tiongkok


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat telah menambahkan sejumlah perusahaan teknologi China, termasuk raksasa media sosial dan game Tencent serta produsen baterai CATL, ke dalam daftar entitas yang dianggap bekerja sama dengan militer China.  

Daftar ini merupakan peringatan bagi perusahaan dan organisasi Amerika terkait risiko berbisnis dengan entitas asal China. Meskipun tidak langsung melarang kerja sama, langkah ini dapat meningkatkan tekanan bagi Departemen Keuangan AS untuk memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan tersebut.  

Tencent dan CATL membantah tuduhan keterlibatan dengan militer China, sementara Beijing mengecam langkah tersebut sebagai bentuk "penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China."  

Baca Juga: Kekayaan 500 Orang Paling Tajir Dunia Melonjak Signifikan Sepanjang Tahun 2024

Daftar milik Departemen Pertahanan AS (DOD), yang secara resmi dikenal sebagai daftar Bagian 1260H, diperbarui setiap tahun dan kini mencakup 134 perusahaan. 

Langkah ini adalah bagian dari strategi Washington untuk mengatasi apa yang dianggap sebagai upaya Beijing memanfaatkan teknologi dari perusahaan, universitas, dan program penelitian China untuk memperkuat kekuatan militernya.  

Tencent, pemilik aplikasi perpesanan WeChat, menilai pencantuman mereka dalam daftar tersebut sebagai kesalahan. "Kami bukan perusahaan atau pemasok militer. Pencantuman ini tidak berdampak pada bisnis kami," ujar Tencent dalam pernyataan kepada Reuters.  

CATL juga menyatakan hal serupa, menyebut langkah AS sebagai kekeliruan. "Kami tidak terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan militer," tegas perusahaan tersebut.  

Baca Juga: AS Berencana Masukkan Perusahaan Pemesan Chip TSMC untuk Huawei ke Daftar Hitam

Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, mengkritik langkah AS sebagai pelanggaran terhadap prinsip pasar serta aturan ekonomi dan perdagangan internasional. 

"Langkah ini merusak kepercayaan perusahaan asing untuk berinvestasi dan beroperasi di AS," kata Liu.  

Pentagon menghadapi desakan dari anggota parlemen AS untuk memasukkan beberapa perusahaan, termasuk CATL, ke dalam daftar tersebut. Tekanan ini muncul di tengah rencana investasi Ford sebesar US$ 2 miliar untuk membangun pabrik baterai di Michigan dengan lisensi teknologi dari CATL.  

Ford belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait hal ini.  

Baca Juga: AS Serang Balik! Biden Luncurkan Penyelidikan Perdagangan terhadap Chip asal China

Pengumuman ini datang di tengah hubungan yang masih tegang antara dua ekonomi terbesar dunia. Sementara itu, Donald Trump, yang sebelumnya bersikap keras terhadap Beijing, akan kembali ke Gedung Putih bulan ini.  

Tahun lalu, Pentagon digugat oleh pembuat pesawat nirawak DJI dan pembuat teknologi Lidar Hesai Technologies atas pencantuman mereka dalam daftar tersebut. Meski demikian, kedua perusahaan itu masih tercantum dalam daftar yang diperbarui.

Selanjutnya: Realisasi Transfer ke Daerah Meningkat Jadi Rp 863,5 Triliun Sepanjang 2024

Menarik Dibaca: Apa Itu Letterboxd yang Lagi Viral di TikTok? Pecinta Film Wajib Punya



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×