Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mengumumkan serangkaian langkah yang menargetkan bisnis Amerika Serikat (AS), termasuk Google, produsen peralatan pertanian, dan pemilik merek fesyen Calvin Klein pada Selasa (4/2).
Beberapa menit setelah tarif tambahan AS terhadap barang-barang China mulai berlaku.
Langkah-langkah ini diumumkan bersamaan dengan pemberlakuan tarif oleh Beijing terhadap beberapa produk AS, seperti batu bara dan gas, sebagai respons cepat terhadap tarif baru yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China.
Baca Juga: Balas Trump, China Umumkan Kenaikan Tarif Produk AS dan Memulai Penyelidikan Google
Langkah ini menandai meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya telah memasukkan PVH Corp—perusahaan induk dari merek Calvin Klein dan Tommy Hilfiger—serta perusahaan bioteknologi AS, Illumina, ke dalam daftar "entitas yang tidak dapat diandalkan".
Kementerian menyebut bahwa kedua perusahaan tersebut mengambil langkah-langkah yang dianggap sebagai "tindakan diskriminatif terhadap perusahaan China" dan "merugikan hak serta kepentingan sah perusahaan China".
Perusahaan yang masuk daftar hitam dapat dikenakan denda dan berbagai sanksi lain, termasuk pembekuan perdagangan serta pencabutan izin kerja bagi staf asing.
Secara terpisah, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China menyatakan bahwa Google diduga melanggar undang-undang anti-monopoli negara itu dan telah memulai penyelidikan terhadap perusahaan tersebut sesuai hukum yang berlaku.
Baca Juga: Rupiah Berbalik Menguat Usai Trump Tunda Tarif Terhadap Meksiko dan Kanada
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan terkait penyelidikan atau dugaan pelanggaran yang dilakukan Google.
Produk Google, seperti mesin pencari, diblokir di China, tetapi perusahaan tersebut masih bekerja sama dengan mitra lokal, termasuk pengiklan di negara itu.
Baik Google, PVH, maupun Illumina belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar di luar jam kerja reguler AS.
PVH sebelumnya telah berada dalam pengawasan regulator China atas dugaan pelanggaran terkait wilayah Xinjiang.
Kementerian Keuangan China juga mengumumkan tarif sebesar 10% terhadap peralatan pertanian dan beberapa jenis mobil yang dapat berdampak pada perusahaan AS seperti Caterpillar dan Deere & Co.
Tarif baru terhadap produk AS ini akan mulai berlaku pada 10 Februari, menurut pernyataan kementerian tersebut.
Baca Juga: Trump Tunda Sementara Pemberlakuan Tarif kepada Kanada dan Meksiko, Ini Penyebabnya
Pengumuman yang dibuat pada Selasa ini semakin memperketat pembatasan perdagangan antara Beijing dan Washington.
Sebelumnya, pembatasan terutama berfokus pada sektor teknologi di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden, yang berupaya membatasi akses China terhadap semikonduktor canggih.
Pada Desember lalu, China mengumumkan bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap Nvidia atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli, yang secara luas dipandang sebagai langkah balasan terhadap pembatasan terbaru Washington terhadap sektor chip China.
Produk Intel yang dijual di China juga telah diminta untuk menjalani tinjauan keamanan oleh kelompok industri berpengaruh di China pada akhir tahun lalu.