CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.921   -96,00   -0,61%
  • IDX 7.265   -43,93   -0,60%
  • KOMPAS100 1.110   -7,05   -0,63%
  • LQ45 882   -4,88   -0,55%
  • ISSI 220   -1,23   -0,55%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,46   -0,63%
  • IDX80 127   -0,89   -0,69%
  • IDXV30 136   -1,58   -1,15%
  • IDXQ30 150   -1,01   -0,67%

Tensi politik meninggi lagi, raja Malaysia punya peran krusial


Jumat, 25 September 2020 / 12:56 WIB
Tensi politik meninggi lagi, raja Malaysia punya peran krusial
ILUSTRASI. Raja Malaysia Sultan Abdullah. Tensi politik Malaysia meninggi lagi, respons raja Malaysia ditunggu. REUTERS/Lai Seng Sin


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Tensi politik di Malaysia kembali meningkat. Hal ini terjadi usai Anwar Ibrahim mengklaim telah mendapat dukungan dari parlemen Malaysia untuk menggantikan Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri.

Kondisi ini tak pelak mendorong perhatian publik pada respons yang akan diberikan oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah.

Namun, seorang pejabat istana menyebut Sultan Abdullah tidak akan memberikan audiensi kepada siapa pun selama seminggu ini karena sedang berada dalam pengawasan di rumah sakit.

Baca Juga: Gejolak politik Malaysia, Muhyiddin: Saya masih Perdana Menteri yang sah

Padahal sebelumnya kalangan oposisi yang dipimpin Anwar Ibrahim ingin beraudensi untuk membentuk pemerintahan baru. 

Sebelumnya Anwar dijadwalkan untuk bertemu dengan raja pada hari Selasa, tetapi pengangkatan itu harus dibatalkan karena raja sedang tidak sehat dan harus dibawa ke rumah sakit.

Raja memainkan peran yang sebagian besar bersifat seremonial di Malaysia tetapi dia dapat menunjuk seorang perdana menteri yang dalam pandangannya kemungkinan akan memimpin mayoritas di parlemen. 

Baca Juga: Didukung parlemen untuk jadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim: Muhyiddin sudah jatuh

Dia juga bisa membubarkan parlemen dan memicu pemilihan atas saran perdana menteri.

“Yang Mulia telah dinasehati oleh dokternya untuk tetap di (rumah sakit) selama tujuh hari untuk observasi. Jadi sampai saat itu, dia tidak akan ada pertemuan,” kata pengawas keuangan istana Ahmad Fadil Shamsuddin kepada Reuters.

Selanjutnya: Soal video simulasi serangan China ke Guam, AS: Propaganda yang memancing permusuhan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×