Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tentara Israel saat ini telah mengambil alih zona aman di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Situasi ini membuat Israel kini memiliki kontrol penuh atas seluruh perbatasan darat wilayah Palestina.
Militer Israel pada hari Rabu (29/5) mengatakan, pasukan mereka telah memperoleh kendali "operasional" atas "Koridor Philadelphi", kode untuk koridor sepanjang 14 km di sepanjang satu-satunya perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.
"Koridor Philadelphi berfungsi sebagai jalur oksigen bagi Hamas, yang biasa digunakan untuk menyelundupkan senjata ke wilayah Jalur Gaza," kata kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dikutip Reuters.
Perbatasan dengan Mesir di sepanjang tepi selatan merupakan satu-satunya perbatasan darat Jalur Gaza yang tidak dikontrol langsung oleh Israel.
Penduduk Rafah mengatakan, tank-tank Israel telah bergerak ke Tel Al-Sultan dan Yibna sebelum mundur menuju zona penyangga di perbatasan dengan Mesir.
Baca Juga: Israel Tidak Mengakui Serangan Terhadapa Kamp Pengungsi Palestina di Dekat Rafah
Rafah Semakin Terdesak
Serangan Israel ke Rafah yang semakin intens sejak akhir pekan lalu membuat kampanye "All Eyes on Rafah" semakin lantang disuarakan di seluruh dunia.
Pada hari Rabu, Israel mengirim tank untuk menyerang Rafah. Satu hari sebelumnya, militer Israel untuk pertama kalinya masuk ke jantung kota Rafah, meskipun ada perintah dari pengadilan tinggi PBB untuk segera menghentikan serangan terhadap kota tersebut.
Pengadilan Dunia, sebutan untuk Mahkamah Internasional (ICJ), mengatakan Israel belum menjelaskan bagaimana mereka akan menjaga keamanan pengungsi dari Rafah dan menyediakan makanan, air, dan obat-obatan.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, 19 warga sipil tewas dalam serangan udara dan serangkaian penembakan terbaru yang dilakukan militer Israel di Rafah.
Israel menuduh militan Hamas bersembunyi di antara warga sipil.
Mengutip data Kementerian Kesehatan Palestina per tanggal 29 Mei 2024, lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023.