Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tentara Israel mulai menyerang sejumlah titik di sekitar kota perbatasan Gaza dengan Mesir, Rafah, pada hari Kamis (8/2).
Melansir Reuters, jet tempur Israel mengebom beberapa bagian kota dan menewaskan sedikitnya 11 orang pada Kamis pagi. Tank-tank juga menembaki beberapa daerah di Rafah timur.
Perbatasan Rafah sekarang menjadi rumah bagi lebih dari satu juta orang, banyak dari mereka berada di tenda-tenda darurat.
Baca Juga: Militer Israel Bergerak ke Arah Rafah dari Gaza, Berbatasan dengan Mesir
Kesepakatan Gencatan Senjata Belum Tercapai
Sehari sebelum serangan ke Rafah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, persyaratan yang diusulkan oleh Hamas untuk gencatan senjata bersifat delusional.
Netanyahu berjanji untuk terus berjuang untuk menumpas Hamas. Menurutnya, kemenangan sudah di depan mata dan hanya berjarak beberapa bulan lagi.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan bencana kemanusiaan jika Israel menindaklanjuti ancamannya untuk memasuki Rafah.
Baca Juga: Sekjen PBB: Dunia Memasuki Zaman Kekacauan
Israel mengatakan, pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Mereka justru menuduh militan Hamas bersembunyi di antara warga sipil, termasuk di tempat penampungan sekolah dan rumah sakit.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 4,5 bulan. Selama periode itu, Hamas berjanji akan membebaskan seluruh sandera. Sebagai balasan, Hamas meminta Israel unuk menarik pasukannya dan bersedia menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Hamas mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang tidak mencakup diakhirinya perang dan penarikan pasukan Israel.
Sebaliknya, Israel mengatakan mereka tidak akan mundur atau menghentikan pertempuran sampai Hamas dibasmi.