kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tentara Israel Mulai Menyerang Daerah Sekitar Rafah


Jumat, 09 Februari 2024 / 08:36 WIB
Tentara Israel Mulai Menyerang Daerah Sekitar Rafah
ILUSTRASI. Tentara Israel menembakkan mortir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan, 3 Januari 2024. REUTERS/Violeta Santos Moura


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tentara Israel mulai menyerang sejumlah titik di sekitar kota perbatasan Gaza dengan Mesir, Rafah, pada hari Kamis (8/2).

Melansir Reuters, jet tempur Israel mengebom beberapa bagian kota dan menewaskan sedikitnya 11 orang pada Kamis pagi. Tank-tank juga menembaki beberapa daerah di Rafah timur.

Perbatasan Rafah sekarang menjadi rumah bagi lebih dari satu juta orang, banyak dari mereka berada di tenda-tenda darurat.

Baca Juga: Militer Israel Bergerak ke Arah Rafah dari Gaza, Berbatasan dengan Mesir

Kesepakatan Gencatan Senjata Belum Tercapai

Sehari sebelum serangan ke Rafah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, persyaratan yang diusulkan oleh Hamas untuk gencatan senjata bersifat delusional.

Netanyahu berjanji untuk terus berjuang untuk menumpas Hamas. Menurutnya, kemenangan sudah di depan mata dan hanya berjarak beberapa bulan lagi.

Badan-badan bantuan telah memperingatkan bencana kemanusiaan jika Israel menindaklanjuti ancamannya untuk memasuki Rafah.

Baca Juga: Sekjen PBB: Dunia Memasuki Zaman Kekacauan

Israel mengatakan, pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Mereka justru menuduh militan Hamas bersembunyi di antara warga sipil, termasuk di tempat penampungan sekolah dan rumah sakit.

Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 4,5 bulan. Selama periode itu, Hamas berjanji akan membebaskan seluruh sandera. Sebagai balasan, Hamas meminta Israel unuk menarik pasukannya dan bersedia menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Hamas mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang tidak mencakup diakhirinya perang dan penarikan pasukan Israel.

Sebaliknya, Israel mengatakan mereka tidak akan mundur atau menghentikan pertempuran sampai Hamas dibasmi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×