Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LONDON. Produsen mesin aero Inggris Rolls-Royce Holding dikabarkan tengah mempertimbangkan memangkas 15% jumlah tenaga kerjanya.
Sumber yang dekat dengan perusahaan tersebut mengatakan hal itu kepada Rueters. Perusahaan terdampak wabah corona dimana pelanggan mengurangi pesanan dan banyak maskapai memarkir pesawat mereka.
Kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah dibicarakan secara internal oleh managemen senior, tetapi tidak berarti diselesaikan dan masih banyak negosiasi yang harus dilakukan, sumber tersebut menambahkan.
Baca Juga: Sukses, penjualan BMW Group Indonesia naik 11% di 2019
Mesin perusahaan ini menggerakkan pesawat berbadan lebar Airbus SE dan Boeing Co dan Rolls-Royce dibayar maskapai berdasarkan berapa jam mesinnya terbang.
Financial Times sebelumnya melaporkan Rolls-Royce sedang bersiap-siap memberhentikan hingga 8.000 dari 52.000 tenaga kerjanya.
Pengumuman pada angka akhir tidak diharapkan sebelum akhir Mei, ketika perusahaan akan memperbarui karyawan, menurut laporan FT.
Baca Juga: Penjualan Rolls-Royce naik 25% tahun 2019, ditopang SUV Cullinan