kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Terdesak, Kaddafi dikabarkan menerima usulan perdamaian dari Uni Afrika


Senin, 11 April 2011 / 07:33 WIB
Terdesak, Kaddafi dikabarkan menerima usulan perdamaian dari Uni Afrika
ILUSTRASI. Layanan VoLTE merupakan layanan telepon dengan basis jaringan 4G LTE, di mana pelanggan dapat menggunakan internet tanpa terputus saat melakukan panggilan telepon agar #DiRumahBisaTerusProduktif sehingga koneksi data tetap berjalan lancar dan pekerjaaan t


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Posisi pimpinan Libia Muamar Kaddafi semakin terdesak. Kemarin, Presiden Afrika Utara Jacob Zuma mengatakan, pimpinan tertinggi Libia itu menyetujui untuk menerima rencana perdamaian yang diajukan oleh Uni Afrika. Rencana perdamaian itu ditujukan untuk menghentikan serangan senjata dengan kelompok pemberontak.

Menurut Juru Bicara Uni Afrika Noureddine Mezni, Zuma mengajukan empat poin program untuk perdamaian, termasuk di antaranya gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, perlindungan untuk warga Libia, dan reformasi politik. Zuma akan menggelar pertemuan dengan pimpinan kelompok pemberontak hari ini di Benghazi.

"Delegasi pimpinan dari Kaddafi telah menerima roadmap yang dipresentasikan oleh kami. Kita harus memberikan kesempatan untuk gencatan senjata," jelas Zuma di Tripoli.

Sekadar mengingatkan, pertempuran antara pasukan Kaddafi dan kelompok pemberontak di Libia sudah berlangsung hampir dua bulan lamanya. Kaddafi sudah bersumpah tidak akan meninggalkan Libia. Sementara, kelompok pemberontak menolak gencatan senjata yang tetap mempertahankan Kaddafi sebagai pemimpin.

Pengamat politik Middle East specialist di Strategic Studies Institute US Army War College Andrew Terrill mengatakan, posisi mediator di Libia akan menemukan kesulitan untuk mendapatkan kesepakatan antar dua kubu. "Kelompok pemberontak tetap tidak mau Kaddafi menjadi pemimpin. Sedangkan Kaddafi sendiri menolak meletakkan jabatannya. Kelompok pemberontak pasti khawatir, jika Kaddafi tetap memimpin, dia akan memenjarakan atau menghukum mati mereka kalau ada kesempatan," papar Terrill.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×