kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45939,10   -24,63   -2.56%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terjerat korupsi, Menteri Ekonomi Rusia dibekuk


Rabu, 16 November 2016 / 08:26 WIB
Terjerat korupsi, Menteri Ekonomi Rusia dibekuk


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto

MOSKOW. Rusia tak pandang bulu memberantas korupsi. Tengok saja, otoritas Rusia resmi menahan pejabat tinggi di lingkaran dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Aparat Rusia resmi membekuk Menteri Ekonomi Rusia Alexei Ulyukayev pada Selasa (15/11).

Ulyukayev ditahan dengan tuduhan menerima suap senilai US$ 2 juta untuk memuluskan rencana Rosneft untuk membeli 50% saham Bashneft pada Oktober 2016 lalu. Badan anti korupsi Rusia yakni Investigative Committee (SK) menyatakan, penangkapan didasari temuan awal bahwa Ulyukayev memberikan rekomendasi bagi Rosneft untuk mengakuisisi saham Bashneft.

Ulyukayev juga dituduh sengaja meminta uang sebesar US$ 2 juta dari Rosneft sebagai imbalan atas rekomendasi yang diberikan pemerintah. "Penahanan ini dilakukan setelah aparat melakukan pengintaian dan penyadapan telepon selama berbulan-bulan," ujar Jurubicara SK Svetlana Petrenko seperti dilansir BBC, kemarin.

Tapi, Petrenko menegaskan, transaksi jual-beli saham antara Rosneft dan Bashneft sesuai dengan hukum yang berlaku. Dus, transaksi akuisisi itu tidak termasuk objek penyelidikan.

Butuh duit

Asal tahu saja, penahanan Ulyukayev menandai aksi aparat hukum perdana yang berani meringkus pejabat tinggi pemerintahan Putin. "Kasus ini bisa menyeret pejabat tinggi lain," ujar Kirill Kabanov, Kepala National Anti-Corruption Committee, lembaga riset anti korupsi di Rusia, seperti dikutip Bloomberg.

Ulyukayev masuk di jajaran elite pemerintahan sejak 1991 silam atau sejak Rusia masih berbendera Uni Soviet. Ulyukayev masuk pemerintahan Putin sejak Juni 2013 sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral Rusia.

Informasi saja, penjualan 50% saham Bashneft ke tangan Rosneft untuk menutup defisit anggaran Rusia yang terus melebar. Lantaran membutuhkan dana segar untuk mengurangi defisit, Putin menjual sejumlah aset negara, termasuk Bashneft.

Catatan saja, Rosneft dan Bashneft merupakan produsen minyak yang sahamnya dimiliki Pemerintah Rusia. Rosneft membeli 50% saham Bashneft senilai 330 miliar rubel atau US$ 5 miliar. Putin sempat berencana menjual 40% saham Rosneft ke tangan China National Chemical Corporation.




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×