kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terkena dampak asap kebakaran lahan, Malaysia berencana buat hujan buatan


Senin, 09 September 2019 / 19:31 WIB
Terkena dampak asap kebakaran lahan, Malaysia berencana buat hujan buatan
ILUSTRASI. PETUGAS MEMADAMKAN KEBAKARAN LAHAN GAMBUT


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Malaysia tengah mempersiapkan untuk membuat hujan buatan setelah kualitas udara di sejumlah negara bagian mencapai level yang tidak sehat. Hal tersebut akibat adanya kabut asap yang datang dari kebakaran hutan yang terjadi di negara tetangganya, Indonesia. 

Kabut asap akibat kebakaran hutan telah rutin menyelimuti sebagian negara di Asia Tenggara setiap musim kemarau, baik lantaran aksi pembukaan lahan, maupun karena faktor alami. Namun yang pasti, kiriman asap yang sampai melewati batas negara telah memicu kritik dan kecaman dari negara-negara tetangga yang terdampak. 

Dalam musibah kabut asap terkini, sebagian wilayah negara bagian Sarawak di timur Pulau Kalimantan telah diselimuti asal selama beberapa hari terakhir. "Indeks polutan di beberapa titik telah mencapai level yang sangat tidak sehat," kata Gary Theseira, petugas khusus di Kementerian Lingkungan Malaysia. 

"Kondisinya sangat parah di Kuching," tambah Theseira, kepada AFP, yang merujuk pada kota berpenduduk setengah juta orang di Sarawak, Malaysia. 

Baca Juga: Asap dampak kebakaran lahan telah sampai di perbatasan Kalbar dan Serawak

Dia mengatakan, Malaysia siap untuk menyemai awan untuk mendorong terjadinya hujan, dengan harapan bakal meredakan kabut asap. "Saat kondisi awan tepat, bahan kimia akan dimuat ke dalam pesawat yang akan lepas landas dan dilanjutkan dengan penyemaian," ujarnya. 

Kondisi asap di Kuching telah dikeluhkan oleh warga, salah satunya Boo Siang Voon (47), seorang insinyur, yang menggambarkan langit di atas kota tampak kabur, panas, dan bau asap. 

"Kabut asap tahun ini semakin memburuk. Warga menggunakan masker. Kita seharusnya tidak menerima dampak kesehatan untuk aksi pembakaran terbuka. Kita butuh solusi," ujarnya kepada AFP. 

Tak hanya di kota Kuching, bau asap juga dapat dirasakan di Kuala Lumpur dan Singapura, pada Senin (9/9), meski dari segi indeks polutan masih berada pada level sedang.

Baca Juga: Simak 5 penyakit ini perlu diwaspadai dampak kabut asap

Sejumlah warga Kuala Lumpur telah mengeluhkan iritasi pada mata dan juga tenggorokan. Sementara Departemen Meteorologi Malaysia, pada Minggu (8/9) memperingatkan bahwa cuaca panas akan berlangsung selama sepekan ke depan dan musim hujan baru akan datang pada akhir September atau awal Oktober. 

Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Malaysia, pada Jumat (6/9), mengatakan akan mengajukan keluhan resmi kepada Indonesia atas kabut asap yang menyelimuti negaranya dan menyerukan tindakan cepat untuk memadamkan api. 

Otoritas Indonesia telah mengerahkan ribuan personel tambahan sejak bulan lalu untuk mencegah terulangnya kebakaran 2015, yang tercatat sebagai yang paling buruk selama dua dekade. Asap akibat kebakaran hutan itu juga mencekik wilayah itu dalam kabut selama berminggu-minggu. (Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dapat Kiriman Kabut Asap dari Indonesia, Malaysia Rencanakan Hujan Buatan"



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×