kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkendala Pasokan, GameStop Merugi US$ 147,5 Juta pada Kuartal IV 2021


Jumat, 18 Maret 2022 / 15:31 WIB
Terkendala Pasokan, GameStop Merugi US$ 147,5 Juta pada Kuartal IV 2021
ILUSTRASI. GameStop. REUTERS/Shannon Stapleton


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TEXAS. Pengecer video game GameStop Corp. melaporkan kerugian bersih untuk kuartal keempat karena menyerap biaya tinggi dari kendala pasokan dan juga meningkatkan pengeluaran untuk memutar sebagian besar bisnisnya menuju e-commerce.

Penjualan bersih perusahaan naik 6,2% menjadi US$ 1,88 miliar. Sementara, perusahaan membukukan rugi bersih US$ 147,5 juta, atau US$ 1,94 per saham, selama kuartal tersebut, dibandingkan dengan laba US$ 80,5 juta, atau US$ 1,19 per saham, setahun sebelumnya.

"Kombinasi masalah rantai pasokan dan varian Omicron memiliki dampak yang cukup besar pada musim liburan tahun lalu," kata Chief Executive Officer Matt Furlong dikutip dari Reuters, Jumat (18/3).

Padahal, kuartal liburan adalah momen bagi perusahaan karena Xbox dan Playstation baru diluncurkan dan permintaan tinggi. Tetapi kekurangan komponen dan masalah rantai pasokan lainnya, yang melanda pembuat konsol seperti Sony dan Microsoft mempengaruhi bisnis GameStop.

Baca Juga: Mercedes Benz Buka Pusat Penelitian dan Pengembangan di Shanghai

Seperti banyak pengecer lain, GameStop telah menderita ketika pandemi mendatangkan malapetaka dengan pembatasan yang mengarah ke penutupan toko. Penyebaran varian Omicron semakin memperburuk situasi.

"Kemungkinan penjualan game bekas lebih rendah dan margin lebih rendah dari biasanya dan penjualan perangkat keras lebih tinggi dari biasanya." ujar Analis Wedbush Securities Michael Pachter

GameStop juga telah meningkatkan pengeluaran untuk merekrut bakat, memperluas kapasitas, menumbuhkan kehadiran e-commerce dan juga memperkenalkan produk baru untuk meningkatkan kehadiran digitalnya.

Perusahaan juga mengatakan akan meluncurkan pasarnya untuk token atau NFT yang tidak dapat dipertukarkan pada akhir kuartal kedua tahun fiskal 2022.




TERBARU

[X]
×