Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc memangkas porsi pengeluaran senilai US $ 1,9 miliar tahun ini dan tahun berikutnya. Dalam program ini, perusahaan tambang terbesar dunia itu akan menjual aset energinya di AS guna bisa mengurangi porsi utang.
Bloomberg melaporkan, perusahaan yang berbasis di Phoenix tersebut menyatakan, akan memotong jumlah pinjaman senilai US$ 12 miliar dalam tiga tahun ke depan. "Kami mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan kebijakan modal dalam lingkungan ekonomi global yang tidak menentu," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana diketahui, posisi utang Freeport melonjak menjadi US$ 21,2 miliar pada tanggal 30 Juni dari sebelumnya US $ 3,52 miliar usai mengakuisisi Plains Exploration & Production Co dan McMoRan Exploration Co senilai US$ 9 miliar.
Perusahaan, yang mengoperasikan tambang di Amerika Serikat (AS), Afrika dan Asia termasuk Indonesia itu mengalami kesulitan finansial saat harga tembaga dan emas melorot. Karena itulah Freeport memangkas proyeksi penjualan logam tahun 2013.
Penurunan target penjualan dilakukan karena mencuatnya peristiwa kecelakaan yang menewaskan 28 orang di tambang Grasberg di Indonesia bulan Mei silam. Atas keputusan itu, investor ternyata menyambut dengan gembira.
Saham Freeport di bursa AS naik 2,9% menjadi $ 29,99 pada penutupan perdagangan hari Selasa (23/7). "Saham bereaksi positif terhadap perkembangan ini, dan manajemen tampaknya menyadari pandangan pemegang saham," kata Anthony Rizzuto, analis dari Cowen & Co di New York.
Laba bersih Freeport pada kuartal kedua turun menjadi US$ 482 juta atau turun 49 sen per saham, dari US$ 710 juta atau 74 sen dari laba waktu yang sama setahun sebelumnya.