Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Garuda dan SpiceJet tidak menanggapi permintaan wawancara Reuters. Sedang AirAsia mengatakan, jumlah penumpang mereka ke Hong Kong turun selama beberapa bulan terakhir sehingga harus menyesuaikan frekuensi penerbangan.
Juru bicara PAL Holdings, induk Philippine Airlines, menyatakan, saat ini Philippine Airlines menggunakan pesawat yang lebih kecil untuk penerbangan ke Hong Kong.
Baca Juga: Aksi demo tak kunjung berakhir, festival musik terbesar di Hong Kong batal digelar
Sebab, banyak penumpang yang menunda perjalanan ke Hong Kong karena masalah keamanan. "Ini juga memangkas penerbangan harian dari Manila menjadi empat dari sebelumnya lima kali," katanya kepada Reuters.
Segendang sepenarian, juru bicara Cebu Air mengungkapkan, perusahaan penerbangan berbiaya murah ini telah memotong penerbangan dari Cebu dan Clark ke Hong Kong masing-masing hingga Desember dan Januari karena permintaan yang menurun.
Meski begitu, dia menambahkan, Cebu Air tetap meluncurkan rute baru Puerto Princesa-Hong Kong pada Minggu (17/11) sesuai jadwal.
Baca Juga: Merk jam tangan mewah Panerai kehilangan pasar terbesarnya di Hong Kong
Juru bicara Jeju Air mengatakan, maskapai berbiaya rendah asal Korea itu juga mengurangi penerbangan harian dari Seoul ke Hong Kong menjadi satu dari sebelumnya dua kali hingga 17 Desember karena permintaan yang turun.
Sedang juru bicara Jin Air menyatakan, maskapai berbiaya murah yang jadi pesaing Jeju Air menangguhkan penerbangan Seoul-Hong Kong hingga 24 Desember mendatang.