kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Termasuk Garuda, sejumlah maskapai Asia mengurangi penerbangan ke Hong Kong


Senin, 18 November 2019 / 16:07 WIB
Termasuk Garuda, sejumlah maskapai Asia mengurangi penerbangan ke Hong Kong
ILUSTRASI. Penumpang menunggu penerbangan mereka di Bandara Internasional Hong Kong, 18 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Sejumlah maskapai Asia mengurangi penerbangan ke Hong Kong selama beberapa pekan mendatang, di tengah protes anti-pemerintah yang semakin keras dan mengganggu kehidupan sehari-hari di bekas koloni Inggris itu.

Routes, perusahaan pengembangan jaringan rute maskapai, menyebutkan, jadwal terbaru menunjukkan pembatalan dari Garuda Indonesia, SpiceJet (India), AirAsia  (Malaysia), JejuAir dan Jin Air (Korea Selatan), serta Philippine Airlines dan Cebu Air (Filipina).

Unjuk rasa prodemokrasi yang berlangsung selama hampir enam bulan dan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang berkecamuk lebih dari 16 bulan sudah mendorong Hong Kong memasuki resesi untuk pertama kali dalam satu dekade.

Baca Juga: Kejar pengunjuk rasa, Polisi Hong Kong menembakkan peluru karet dan gas air mata

Minggu (17/11), Otoritas Bandara Hong Kong melaporkan penurunan jumlah penumpang selama Oktober 2019 sebesar 13% dan frekuensi penerbangan dari dan ke pusat keuangan Asia ini sebanyak 6,1%. Ini merupakan penurunan paling curam sejak aksi protes bergulir.

Bukan cuma itu, proporsi wisatawan menggunakan Hong Kong hanya sebagai titik transit ketimbang tujuan akhir semakin meningkat.

Senin (18/11), data Routes memperlihatkan, Garuda Indonesia memangkas penerbangan ke Hong Kong menjadi empat kali dari sebelumnya 21 kali hingga pertengahan Desember.

Baca Juga: Hong Kong kian mencekam: Polisi jebak ratusan pengunjuk rasa, demonstran mengamuk

Kemudian, SpiceJet menangguhkan rute Mumbai-Hong Kong hingga 15 Januari 2020 mendatang, dan AirAsia mengurangi penerbangan dari Kuala Lumpur dan Kinabalu untuk Desember dan Januari.

Garuda dan SpiceJet tidak menanggapi permintaan wawancara Reuters. Sedang AirAsia mengatakan, jumlah penumpang mereka ke Hong Kong turun selama beberapa bulan terakhir sehingga harus menyesuaikan frekuensi penerbangan.

Juru bicara PAL Holdings, induk Philippine Airlines, menyatakan, saat ini Philippine Airlines menggunakan pesawat yang lebih kecil untuk penerbangan ke Hong Kong.

Baca Juga: Aksi demo tak kunjung berakhir, festival musik terbesar di Hong Kong batal digelar

Sebab, banyak penumpang yang menunda perjalanan ke Hong Kong karena masalah keamanan. "Ini juga memangkas penerbangan harian dari Manila menjadi empat dari sebelumnya lima kali," katanya kepada Reuters.

Segendang sepenarian, juru bicara Cebu Air mengungkapkan, perusahaan penerbangan berbiaya murah ini telah memotong penerbangan dari Cebu dan Clark ke Hong Kong masing-masing hingga Desember dan Januari karena permintaan yang menurun.

Meski begitu, dia menambahkan, Cebu Air tetap meluncurkan rute baru Puerto Princesa-Hong Kong pada Minggu (17/11) sesuai jadwal.

Baca Juga: Merk jam tangan mewah Panerai kehilangan pasar terbesarnya di Hong Kong

Juru bicara Jeju Air mengatakan, maskapai berbiaya rendah asal Korea itu juga mengurangi penerbangan harian dari Seoul ke Hong Kong menjadi satu dari sebelumnya dua kali hingga 17 Desember karena permintaan yang turun.

Sedang juru bicara Jin Air menyatakan, maskapai berbiaya murah yang jadi pesaing Jeju Air menangguhkan penerbangan Seoul-Hong Kong hingga 24 Desember mendatang.




TERBARU

[X]
×