Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain Clark, Departemen Kehakiman AS juga telah menetapkan dua tersangka terdakwa lainnya yaitu Nima Fazeli yang berusia 22 tahun asal Orlando dan Mason Sheppard berusia 19 tahun asal Inggris. Menurut Biro Penyelidikan Federal AS ( FBI), Sheppard dan Fazeli menggunakan SIM untuk memverifikasi kriptokurensi Coinbase agar dapat mengambil alih sejumlah akun untuk mengunggah kicauan berisi penipuan bitcoin.
Setelah diambil alih, mereka meminta follower akun-akun yang dibajak tersebut untuk mendonasikan bitcoin ke alamat-alamat wallet yang tercantum, dengan iming-iming akan dikembalikan dalam jumlah dua kali lebih besar.
Baca Juga: Heboh akun Twitter para pesohor dunia diretas, ternyata begini cara kerjanya
Fazeli dituntut hukuman 5 tahun penjara dan denda sebesar US$ 250 ribu (Rp 3,6 miliar). Sementara, Sheppard terancam hukuman 20 tahun penjara dan denda senilai US$ 250 ribu (Rp 3,6 miliar) atas kasus pencucian uang dan penipuan.
Baca Juga: CEO Twitter Jack Dorsey beri keterangan terkait peretasan akun sejumlah tokoh dunia
Twitter sendiri telah mengakui adanya rentetan kasus peretasan di platform miliknya. Hingga saat ini, Twitter pun masih terus melakukan investigasi bersama aparat penegak hukum. "Kami mengapreasiasi langkah cepat yang dilakukan oleh para penegakan hukum dalam menyelidiki kasus ini. Kami akan terus bekerja sama untuk terus menginvestigasi dan memberikan informasi terbaru secara transparan dan berkala," tulis Twitter dalam kicauannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditangkap, Remaja 17 Tahun Tersangka Dalang Peretasan Twitter"
Penulis : Conney Stephanie
Editor : Oik Yusuf