Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Popularitas startup artificial intelligence asal China, DeepSeek, mengusik Microsoft dan OpenAI.
Microsoft dan OpenAi sedang menyelidiki apakah kelompok yang terkait DeepSeek memperoleh data OpenAi secara tidak sah.
Bloomberg News melaporkan pada Selasa, peneliti keamanan Microsoft pada musim gugur mengamati individu yang mereka yakini mungkin terkait dengan DeepSeek yang mengekstraksi sejumlah besar data menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi (API) OpenAI, kata laporan yang dikutip Reuters tersebut.
Baca Juga: Siapakah Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek?
API OpenAI adalah cara utama pengembang perangkat lunak dan pelanggan bisnis membeli layanan OpenAI.
Microsoft, pendukung OpenAI, memberi tahu pembuat ChatGPT tentang aktivitas mencurigakan, tulis laporan Bloomberg.
Microsoft, yang menolak berkomentar kepada Bloomberg, dan OpenAI tidak segera menanggapi email Reuters untuk memberikan komentar di luar jam kerja biasa. DeepSeek tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Startup AI murah Tiongkok DeepSeek, alternatif bagi para pesaing AS, memicu aksi jual saham teknologi pada hari Senin karena asisten AI gratisnya menyalip ChatGPT milik OpenAI di App Store Apple di Amerika Serikat.
Baca Juga: DeepSeek Guncang Pasar Saham AS, Startup AI China Tantang Dominasi Teknologi Amerika