Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Lebih mahal
Para ahli kebijakan kesehatan mengungkapkan ada 2 penyebab dari kasus tersebut. Pertama, harga AS lebih tinggi di atas segalanya. Sebagian perawatan medis di AS menghabiskan biaya dua hingga tiga kali lipat dibanding negara sekitarnya. Apendektomi atau operasi usus buntu misalnya, menelan biaya US$ 3.050 di Inggris, US$ 6.710 di Selandia Baru. Tapi di AS menelan biaya US$ 13.020.
Kedua, variasi harga sangat besar, karena setiap klinik dokter dan rumah sakit menetapkan biaya perawatannya sendiri. Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa rumah sakit di California mematok harga US$ 1.529 hingga US$ 182.955 untuk operasi usus buntu yang tidak rumit.
Baca Juga: Inilah hadiah dari pemerintah bagi penemu vaksin virus corona
Pemerintah Amerika memberikan bantuan pada orang Amerika yang tak mempunyai asuransi dan harus diuji Covid-19. Tapi pasien Amerika pada akhirnya akan menanggung biaya tes mahal ini dalam bentuk premi asuransi yang lebih tinggi.
Dalam beberapa kasus, mereka membayar untuk tes tambahan seperti flu dan penyakit pernafasan lainnya. Biaya-biaya tersebut tidak dibebaskan atau digratiskan.
Baca Juga: PPh penemu vaksin corona bakal didiskon hingga 300% dari biaya penelitian
Dalam jajak pendapat bulan April yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser menemukan kebanyakan orang Amerika khawatir mereka tidak akan mampu membayar pengujian atau perawatan virus corona jika mereka membutuhkannya.
Tagihan semacam itu dapat membuat pasien khawatir mencari perawatan atau pengujian di masa depan, yang memungkinkan penyebaran virus corona lebih lanjut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tes Covid-19 di Indonesia Dinilai Mahal, Bagaimana Harganya di AS?"
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Rizal Setyo Nugroho