kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tesla dapat lampu hijau untuk memproduksi kendaraan listirk di China


Jumat, 18 Oktober 2019 / 16:33 WIB
Tesla dapat lampu hijau untuk memproduksi kendaraan listirk di China
ILUSTRASI. Tesla vehicles are parked outside of a building at the Zhongnanhai leadership compound during a meeting between Tesla CEO Elon Musk and Chinese Premier Li Keqiang in Beijing, China, January 9, 2019. Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China memberi izin bagi Tesla Inc memproduksi kendaraan listrik di negeri tirai bambu. Mengutip Reuters pada Jumat (18/10), pemerintah telah menambahkan Tesla ke dalam daftar produsen otomotif yang disetujui.

Lewat izin ini, Tesla telah ditetapkan sebagai produsen kendaraan listrik di China. Daftar ini diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Baca Juga: Ekonomi China tumbuh 6% di kuartal ketiga, terendah dalam hampir 30 tahun

“Ini berarti lampu hijau sepenuhnya diberikan kepada Tesla untuk mulai produksi di Cina," kata Yale Zhang, kepala konsultan Foresight Otomotif yang berbasis di Shanghai. Tesla dapat memulai produksi kapan saja, katanya.

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email. Namun Tesla tengah membangun pabrik dengan investasi US$ 2 miliar. Pabrik ini berlokasi di kota Shanghai China bagian timur. Ini merupakan pabrik pertama Tesla di luar Amerika Serikat.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Tesla berencana untuk memulai produksi di pabriknya di China. Namun Tesla masih diselimuti ketidakpastian seputar pesanan, tenaga kerja dan pemasok.

Tesla berharap menghasilkan produksi 1.000 Model 3S seminggu dari pabrik Shanghai hingga akhir 2019. Hal ini dilakukan guna meningkatkan penjualan di pasar mobil terbesar di dunia itu. Juga menghindari tarif impor yang lebih tinggi yang dikenakan pada mobil AS.

Baca Juga: IMF: Dampak perang dagang ke ekonomi dunia bisa setara dengan ekonomi Swiss

Pabrik mobil pertama yang sepenuhnya akan dimiliki asing di China ini juga mencerminkan pergeseran kebijakan Beijing yang mulai membuka pasar mobilnya.

Pihak berwenang Shanghai telah menawarkan bantuan bagi Tesla untuk mempercepat pembangunan, dan China mengecualikan model Tesla dari pajak pembelian mobil sebesar 10% pada 30 Agustus lalu.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×