Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Produsen mobil listrik asal California, Amerika Serikat (AS) Tesla Inc kembali disebut masuk ambang kebangkrutan. Ketidakseimbangan antara keuangan dan ekspansi produksi produk terbaru, Model 3 bukan satu-satunya biang keladi.
Permintaan pasar terhadap produk Tesla terdahulu, Model S dan X juga ikut menurun.
"Tak diragukan, Tesla di ambang kebangkrutan," kata John Thompson, Chief investment Vilas Capital Management, seperti dikutip Business Insider, Rabu (28/3). Bahkan, dia meramal Tesla bisa hancur dalam tiga-enam bulan ke depan.
Dia menilai, untuk membiayai perusahaan, pemiliknya yaitu Elon Musk setidaknya harus mendapat suntikan dana segar lebih dari US$ 2 miliar.
John Thompson, Chief investment Vilas Capital Management menyebut Tesla butuh dana lebih banyak lagi. "Estimasi kami Tesla masih butuh dana US$ 8 miliar dalam 18 bulan ke depan untuk membiayai kerugian operasional, belanja modal dan pembayaran utang," kata Thompson sebagaimana dilansir dari Business Insider (28/3).
Thompson membandingkan kondisi operasional bisnis Tesla dengan Ford. Pasalnya, Tesla bernilai dua kali lipat dibanding Ford.
Tapi, tahun lalu, Ford mampu memproduksi sebanyak 6 miliar mobil dan mendulang keuntungan US$ 7,6 miliar. Sementara, Tesla hanya sanggup memproduksi 100.000 mobil dan justru rugi US$ 2 miliar.
Harga saham Tesla merosot 8,22% dalam perdagangan Selasa (27/3) menjadi US$ 279,18.