Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pabrikan mobil global ramai-ramai mengikuti jejak Tesla Inc. dengan visi memperbesar porsi mobil listrik.
Ford Motor Co. contohnya, meski penjualan mobil listriknya, yakni Ford Focus tidak begitu bagus di pasar Amerika Serikat (AS), namun Ford tetap berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$ 11 miliar untuk pengembangan mobil listrik.
Kepada Wall Street Journal, Global Market Chief Ford Motor, Jim Farley mengungkapkan, bahwa Ford akan secara bertahap mengganti beberapa merek ikoniknya yang bertenaga bahan bakar fosil menjadi sepenuhnya ditenagai listrik.
"Setelah Ford Focus, yang murni bertenaga listrik, kami akan mengganti mobil lain seperti truk F-150 dengan tenaga listrik," kata Farley dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (9/3).
Tak hanya Ford, pabrikan lain juga mengikuti. Volkswagen AG misalnya, juga berkomitmen investasi sebesar US$ 40 miliar hingga 2022.
Pabrikan mobil asal Jerman ini bersiap mengeluarkan mobil listrik dengan nama "Buzz". Langkah Volkswagen ini diduga merupakan langkah penangkal dan upaya untuk memperbaiki citra setelah beberapa mereknya gagal lolos uji emisi di AS.
Langkah Volkswagen ini juga diikuti dengan beberapa pabrikan seperti Mercedes-Benz yang juga berinvestasi sebesar US$ 12 miliar. Jaguar, pabrikan mobil asal Britania Raya tahun ini akan memperkenalkan mobil jenis SUV ke pasar AS.
SUV listrik dari Jaguar ini di estimasi berharga US$ 70.000. Pun demikian dengan General Motors (GM), yang juga merencanakan akan mengeluarkan 20 merek mobil listrik hingga 2023, meski hingga saat ini GM belum membeberkan jumlah investasi yang akan dikeluarkannya.
Sementara, pemimpin dalam mobil listrik, Tesla Inc. terus berupaya berekspansi hingga ke pasar Asia. Dari pasar China saja, penjualan mobil Tesla naik dua kali lipat tahun lalu, dari sebelumnya US$ 1 miliar menjadi US$ 2 miliar. Padahal, tahun 2015 penjualan Tesla di China masih di kisaran US$ 300 juta.
Angka penjualan yang terus meningkat dari tahun 2015 ini membuat Tesla semakin percaya diri dan bersiap membangun pabrik barunya di China dengan kapasitas produksi 200.000 unit per tahun.