Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
India telah meningkatkan pasokan listrik ke kota-kota dan desa-desa, tetapi masih menghadapi kekurangan listrik pada jam-jam sibuk karena meningkatnya permintaan. Hal ini sebagian besar bergantung pada pembangkit listrik berbasis batu bara karena teknologi penyimpanannya mahal dan belum tersebar luas.
Tahun lalu, India menghadapi krisis listrik terburuk dalam enam tahun terakhir karena masalah transportasi batu bara. Sementara penundaan penambahan kapasitas batu bara dan pembangkit listrik tenaga air telah meningkatkan risiko pemadaman listrik pada malam hari, ketika energi surya tidak tersedia.
Negara ini menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar non-fosil menjadi 500 GW pada tahun 2030, dari 186 GW saat ini.
Sekilas tentang Powerwall
Powerwall Tesla adalah unit ramping setinggi sekitar satu meter yang dirancang untuk digantung di garasi atau di luar rumah.
Selama kunjungannya ke kampus Tesla di California pada tahun 2015 bersama Musk, Modi meninjau produk tersebut dan kemudian mengatakan bahwa dia senang mendiskusikan bagaimana teknologi baterai dapat membantu petani.
Powerwall ditujukan untuk penggunaan domestik dan komersial ringan. Tetapi Tesla mungkin akan mengembangkan solusi yang lebih besar untuk industri jika rencana India tersebut membuahkan hasil, kata sumber kedua, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Menteri Luhut Beberkan Alasan Tesla Tunda Investasi di Indonesia
Pejabat India juga telah menyampaikan bahwa Tesla harus berupaya mengurangi biaya produk penyimpanan baterainya, kata sumber pertama, seraya menambahkan bahwa pemerintah dapat membantu membuka pasar dengan permintaan yang diperkirakan tinggi.
Dengan adanya insentif, Powerwall dibanderol dengan harga lebih dari US$ 5.500 di California, dengan biaya tambahan untuk panel surya.