Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NAKHON RATCHASIMA. Seorang prajurit Thailand yang telah menewaskan sedikitnya 21 orang dalam insiden penembakan di mal diduga bersembunyi di ruang bawah tanah sebuah pusat perbelanjaan di timur laut Thailand pada Minggu (9/2). Menurut pihak kepolisian, pasukan keamanan mulai mendekati dia.
Mengutip Reuters, Minggu (9/2) petugas kepolisian mengatakan sembilan warga sipil telah dievakuasi dari pusat perbelanjaan dan pasukan keamanan sedang memeriksa apakah masih ada warga sipil yang tersisa di lokasi tersebut.
"Pelaku masih ada di ruang bawah tanah dan sepertinya dia tidak disandera. Kami semakin dekat dengannya," jelas petugas yang enggan disebut namanya.
Baca Juga: Tentara ngamuk di Thailand: Tembak atasan, curi senjata sebelum tembak pengunjung mal
Pembunuhan dimulai pada Sabtu, sekitar pukul 3 sore, ketika prajurit tersebut melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp militer dan kemudian di pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand.
Polisi telah mengidentifikasi tersangka penembak yakni Jakrapanth Thomma yang berusia 32 tahun
Semalam, satu anggota pasukan keamanan tewas dan setidaknya dua orang lainnya terluka dalam serangan ke mal Terminal 21 untuk mencoba menghentikan pria bersenjata tersebut.
"Kami melakukan yang terbaik. Anda dapat melihat bahwa semua pejabat senior pemerintah kami telah ditugaskan di sini," jelas Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
"Semua langkah sedang diambil dengan tindakan pencegahan sehingga kita dapat meminimalkan kerusakan semampu kami."
Lebih dari 30 orang terluka. Polisi menutup jalan di sekitar mal dan menjaga jurnalis di belakang penjagaan keamanan.
Media Thailand mengatakan tersangka penembak telah bekerja di pangkalan militer dekat dengan Nakhon Ratchasima, yang berjarak sekitar 250 km dari ibu kota Bangkok.
Sebelum serangan itu, Jakrapanth telah mengunggah di akun Facebook miliknya bahwa dia keluar untuk membalas dendam. Tetapi dia tidak mengatakan untuk apa.
"Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya dia gila," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kongcheep Tantrawanit kepada Reuters.
Semalam, tentara dan polisi menyerbu mal dan mengawal ratusan orang yang terjebak ke tempat yang aman.
"Itu menakutkan karena saya mendengar suara tembakan sesekali.. kami menunggu polisi datang selama berjam-jam untuk membantu kami," kata Suvanarat Jirattanasakul, 27 tahun.
Mal itu ramai pengunjung di akhir pekan liburan Buddha Makha Bucha.
Baca Juga: Oknum tentara yang tembak mati 20 orang di mal Thailand masih berkeliaran
Rekaman CCTV dari dalam mal yang diposting di media sosial menunjukkan pria bersenjata itu berpakaian hitam dan mengenakan topeng. Senjatanya tersampir di bahunya.
Facebook mengatakan telah menghapus akun milik tersangka.
"Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," jelas perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.
Penembakan besar jarang terjadi di negara Asia Tenggara selain di ujung selatan, tempat pemberontakan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.