Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sebelum serangan itu, Jakrapanth telah mengunggah di akun Facebook miliknya bahwa dia keluar untuk membalas dendam. Tetapi dia tidak mengatakan untuk apa.
"Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya dia gila," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Kongcheep Tantrawanit kepada Reuters.
Semalam, tentara dan polisi menyerbu mal dan mengawal ratusan orang yang terjebak ke tempat yang aman.
"Itu menakutkan karena saya mendengar suara tembakan sesekali.. kami menunggu polisi datang selama berjam-jam untuk membantu kami," kata Suvanarat Jirattanasakul, 27 tahun.
Mal itu ramai pengunjung di akhir pekan liburan Buddha Makha Bucha.
Baca Juga: Oknum tentara yang tembak mati 20 orang di mal Thailand masih berkeliaran
Rekaman CCTV dari dalam mal yang diposting di media sosial menunjukkan pria bersenjata itu berpakaian hitam dan mengenakan topeng. Senjatanya tersampir di bahunya.
Facebook mengatakan telah menghapus akun milik tersangka.
"Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," jelas perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.
Penembakan besar jarang terjadi di negara Asia Tenggara selain di ujung selatan, tempat pemberontakan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.