Reporter: Dikky Setiawan |
BANGKOK. Pemerintah Thailand berupaya untuk terus mengembangkan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Upaya ini ditempuh untuk meningkatkan daya saing Negeri Gajah Putih tersebut di kancah internasional.
Demikian hal itu disampaikan Perdana Menteri Thailand Yingluck Sinawatra saat membuka acara Simposium Pembangunan Berkelanjutan atau Thailand Sustainable Development Symposium 2011 di Hotel Plaza Athenee, Bangkok, Thailand, Senin (19/9). Acara ini diselenggarakan oleh Siam Cement Group (SCG).
Menurut Yingluck, diselenggarakannya seminar simposium ini bias menjadi langkah awal yang baik untuk menempatkan upaya pada pengurangan emisi karbon. “Jika kita saling bekerjasama untuk menghasilkan pola pikir tersebut, kita dapat membantu mengurangi krisis pemanasan global,” kata Yingluck.
Dia menegaskan, saat ini tidak ada negara yang bisa menjalankan aktivitas ekonominya secara mandiri. Globalisasi telah menyebabkan terciptanya kerjasama antarnegara di berbagai benua. Apalagi, sebagian negara di kawasan Asia sedang terkena imbas krisis finansial yang melanda Eropa.
“Jadi, semua elemen masyarakat harus secara proaktif bekerjasama untuk membawa perubahan yang lebih baik dan meningkatkan daya saing Thailand di kancah internasional,” katanya.
Yingluck menambahkan, konsep pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci daya saing negara di dunia internasional. Agar bisa bersaing di kawasan, Thailand perlu membangun fondasi yang kuat untuk mencapai keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan secara transparan.
Melalui konsep pembangunan berkelanjutan, Thailand telah fokus untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing selama lebih dari 20 tahun. “Hal ini dapat dilihat dari target Rencana Pembangunan Ekonomi dan Sosial yang telah kami implementasikan sampai sekarang. Pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan menjadi fokus pekerjaan kami,” imbuh Yingluck.