Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID -Â BANGKOK. Thailand menunda pembelian dua kapal selam militer senilai US$ 724 juta dari China, menyusul kemarahan publik atas kesepakatan kontroversial itu karena ekonomi negeri gajah putih merosot akibat pandemi virus corona baru.
Berdasarkan kesepakatan 2015, Thailand adalah salah satu negara pertama yang membeli perangkat Angkatan Laut dari China dan menyelesaikan pembelian tiga kapal selam pada 2017. Pengiriman kapal selam pertama di 2023.
Pesanan dua lagi seharga 22,5 miliar baht (US$ 724 juta) mendapat persetujuan awal bulan ini dari Sub-Komite Parlemen Thailand, sebuah langkah yang menuai protes publik saat negara itu berjuang dengan ekonomi yang terjun bebas.
Baca Juga: 87 Hari tanpa kasus lokal, Thailand geger setelah seorang wanita positif corona
Angry Thais turun ke media sosial untuk mengkritik kesepakatan tersebut, dan tagar "Orang tidak ingin kapal selam" menjadi tren di Twitter.
Juru bicara Pemerintah Thailand Anucha Burapachaisri mengumumkan pada Senin (31/8), Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha yang juga menjabat menteri pertahanan telah "meminta Angkatan Laut untuk mempertimbangkan penundaan" dalam pembelian dua kapal selam tambahan.
"Angkatan Laut Thailand akan bernegosiasi dengan China untuk menunda satu tahun lagi," kata Anucha kepada wartawan seperti dikutip Channel News Asia.
Pemerintahan Prayut yang berpihak pada militer mendapat kecaman dari pemrotes hampir setiap hari yang menuntut pengunduran dirinya dan perombakan total pemerintah, yang oleh para demonstran dianggap tidak sah.
Baca Juga: Ekonomi Thailand anjlok terdalam sejak 1998, pemerintah umumkan lebih banyak stimulus