kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Thailand umumkan kasus Mers pertama


Jumat, 19 Juni 2015 / 12:40 WIB
Thailand umumkan kasus Mers pertama


Sumber: BBC | Editor: Edy Can

Wabah penyakit Middle East Respiratory Syndrome (Mers) semakin meluas. Setelah Korea Selatan, kini wabah penyakit saluran pernafasan asal Timur Tengah ini juga ditemukan di Thailand.

Thailand mengungkapkan seorang pria telah terkena Mers. Penderita yang tidak disebutkan namanya itu saat ini sedang dikarantina di luar Bangkok.

Pejabat Thailand menceritakan, temuan ini berawal ketika penderita yang berusia 70 tahun tersebut berobat ke rumah sakit akibat masalah hati di Bangkok. Namun, setelah diperiksa, pria yang mengaku berasal dari Oman ini terinfeksi Mers.  Catatan saja, Thailand yang mengembangkan wisata medis selama ini popular bagi pasien dari Timur Tengah.

Mengantisipasi penyebaran wabah ini, otoritas Negeri Gajah Putih bergerak cepat. Kementerian Kesehatan telah mengidentifikasi sebanyak 60 orang yang menjalin kontak dengan penderita Mers tersebut. Jumlah tesebut termasuk sanak keluarga pasien yang berwisata dengannya ke Thailand.

"Kami berharap masyarakat tidak panik karena pasien dan anggota keluarganya telah dipisahkan sejak awal," ucap Menteri Kesehatan Thailand Rajata Rajatanavin. "Sistem kita sudah siap dan kami sedang memonitor kasus ini secara cermat."

Wabah Mers cukup mengerikan. Di Korea Selatan sebanyak 24 orang meninggal akibat terinfeksi Mers. Ribuan warga Korea Selatan masih dalam karantina hingga Jumat ini.

Namun, Direktur WHO Margaret Chan optimis Korea Selatan mampu menangani wabah ini.  "Wabah Mers akan segera tertangani meski penanganannya memakan waktu lebih lama dari perkiraan banyak orang," katanya.



TERBARU

[X]
×