Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
KANSAS. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) tampak belum akan memutuskan menaikan tingkat suku bunga acuan dan mengurangi stimulus lagi (tapering off) beberapa waktu mendatang. Meski sentimen positif pemulihan pasar tenaga kerja AS.
Janet Yellen, Gubernur The Fed menyatakan masih harus hati-hati memutuskan kenaikan suku bunga acuan. Menurutnya tingkat pengangguran tidak cukup kuat menjadi pijakan untuk menaikan suku bunga. Dengan kata lain, belum bisa menjadi dasar bahwa perekonomian AS benar-benar solid.
Lantaran itu, masih butuh indikator lainnya untuk memastikan perekonomian AS kuat. "Bank sentral tidak memiliki jawaban kapan menaikkan suku bunga sebelum para pembuat kebijakan yakin perekonomian pada pijakan solid," katanya.
Tampaknya, The Fed masih memandang cukup beresiko untuk menaikan suku bunga lebih cepat. Asal tahu saja, The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sejak Desember 2008 dan mengisyaratkan tidak ada perubahan hingga tahun depan.
Sebenarnya para pembuat kebijakan lainnya justru lebih vokal menyuarakan kenaikan suku bunga. Para pembuat kebijakan The Fed menggunakan data-data ekonomi seperti angka pengangguran, pasar tenaga kerja, upah pekerja, inflansi dan indeks harga konsumen dalam menentukan suku bunga acuan.
Tapi justru, Yellen ini memastikan pemulihan tenaga kerja di AS secara maksimal. Sebelum akhirnya memastikan menaikkan suku bunga.