kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga, Dibayangi Ketidakpastian Geopolitik & Tarif AS


Rabu, 18 Juni 2025 / 17:58 WIB
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga, Dibayangi Ketidakpastian Geopolitik & Tarif AS
ILUSTRASI. U.S. Federal Reserve Chair Jerome Powell departs his press conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee on interest rate policy, in Washington, U.S., January 29, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada hari Rabu (18/6) ini.

Di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi serta risiko inflasi yang meningkat akibat tarif impor AS dan krisis Timur Tengah yang terus memburuk.

Baca Juga: Bank Indonesia Diramal Hanya Pangkas Suku Bunga Satu Kali Lagi pada Akhir 2025

Sejak menetapkan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50% pada Desember lalu, prospek ekonomi AS menjadi semakin tidak pasti, terutama setelah Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari dan langsung merombak kebijakan perdagangan dengan mengumumkan kenaikan tajam tarif atas barang impor.

Meskipun sebagian besar tarif tersebut masih ditunda penerapannya, isu ini tetap menjadi perhatian serius para pembuat kebijakan moneter di The Fed.

Harga minyak pun mengalami kenaikan setelah serangan Israel ke Iran pekan lalu dan aksi saling balas serangan rudal antara kedua negara tersebut.

Sementara itu, data pasar tenaga kerja, penjualan ritel, dan indikator ekonomi lainnya mengindikasikan kemungkinan pelemahan pertumbuhan ekonomi AS.

Baca Juga: Suku Bunga The Fed Tentukan Arah Pasar

Para pejabat The Fed menyatakan mereka membutuhkan kejelasan lebih lanjut mengenai arah perekonomian, apakah menuju inflasi yang lebih tinggi atau perlambatan pertumbuhan sebelum memberikan panduan kebijakan lebih lanjut.

Namun hingga kini, keduanya masih menjadi kemungkinan yang nyata.

Sebuah survei dari National Association for Business Economics yang dirilis Senin lalu menunjukkan bahwa para ekonom memperkirakan pertumbuhan PDB AS pada 2025 akan melambat ke 1,3%, turun dari proyeksi 1,9% pada awal April.

Inflasi diprediksi berada di 3,1% di akhir tahun, satu poin persentase lebih tinggi dari angka bulan April dan masih jauh di atas target 2% The Fed.

Tingkat pengangguran, yang berada di level 4,2% pada Mei, diperkirakan akan naik menjadi 4,3% di akhir 2025 dan terus meningkat hingga 4,7% pada awal 2026.

Baca Juga: Proyeksi Pergerakan IHSG di Tengah Pengumuman Suku Bunga The Fed

Terjebak dalam Ketidakpastian Trump

Dengan risiko pada kedua mandat utama The Fed, stabilitas harga dan penciptaan lapangan kerja serta kebijakan Trump yang belum jelas, para investor memperkirakan bank sentral akan mempertahankan posisi saat ini untuk beberapa bulan ke depan, tanpa pemangkasan suku bunga hingga setidaknya September.

Trump sendiri telah mendesak agar suku bunga segera diturunkan.

The Fed memang telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2024.

“Preferensi The Fed saat ini tampaknya adalah terjebak dalam ketidakpastian Trump. Bank sentral umumnya konservatif, dan dengan risiko di kedua sisi mandat mereka, pendekatannya adalah menunggu dan melihat apakah beberapa bulan ke depan bisa memberi kepastian. Sementara itu, sang presiden tampak tidak senang,” tulis Dario Perkins, ekonom di TS Lombard, dalam analisis terbarunya.

The Fed akan merilis pernyataan kebijakan beserta proyeksi ekonomi dan suku bunga terbaru pada pukul 14.00 waktu setempat (1800 GMT) hari Rabu, setelah menyelesaikan pertemuan dua hari mereka.

Baca Juga: Trump Desak The Fed Turunkan Suku Bunga Besar-besaran, Ini Alasannya

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan menggelar konferensi pers setengah jam kemudian.

Michael Feroli, Kepala Ekonom AS di JP Morgan, memperkirakan tidak akan ada perubahan signifikan dalam pernyataan kebijakan The Fed. Ia menilai pertumbuhan lapangan kerja masih solid, inflasi tetap di atas target, dan ketidakpastian masih tinggi.

Namun, proyeksi ekonomi yang dirilis para pembuat kebijakan akan memberikan gambaran terbaru tentang ekspektasi mereka terhadap arah perekonomian dan bagaimana kebijakan moneter perlu disesuaikan.

Dalam proyeksi terakhir pada bulan Maret, The Fed memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025, proyeksi yang sejalan dengan harga pasar saat ini.

Selanjutnya: Kinerja Solid di Kuartal I-2025, Begini Rekomendasi London Sumatra (LSIP)

Menarik Dibaca: Mitigasi Gagal Bayar, OJK Minta Pindar Perkuat Manajemen Risiko




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×