kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

The Fed pertahankan bunga 0%-0,25%, wabah corona bebani pemulihan ekonomi AS


Kamis, 30 Juli 2020 / 04:42 WIB
The Fed pertahankan bunga 0%-0,25%, wabah corona bebani pemulihan ekonomi AS
ILUSTRASI. The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga pada kisaran 0%-0,25% dalam pertemuan FOMC pada 28-29 Juli 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. The Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga pada kisaran 0%-0,25% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28-29 Juli 2020.

Seperti dikutip Reuters, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, melonjaknya kasus virus corona di AS dan pembatasan yang ditujukan untuk menahan wabah corona mulai membebani pemulihan ekonomi AS.

"Kami telah melihat beberapa tanda dalam beberapa pekan terakhir bahwa peningkatan kasus virus dan langkah-langkah baru untuk mengendalikannya mulai membebani aktivitas ekonomi," kata Powell dalam konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan terbaru bank sentral AS, Rabu (29/7).

Kata Powell, Amerika Serikat telah memasuki fase baru dalam penanggulangan virus, yang penting untuk melindungi kesehatan dan ekonomi AS.

Baca Juga: IHSG turun menunggu kepastian stimulus AS

Komentar Powell mengonfirmasi apa yang telah disampaikan banyak ekonom dan analis dalam beberapa pekan terakhir ketika infeksi corona meledak di sejumlah negara bagian selatan dan barat daya, sehingga meredupkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat.

Pernyataan kebijakan The Fed tersebut secara langsung mengaitkan pemulihan ekonomi dengan resolusi krisis kesehatan yang arahnya masih banyak diragukan. Lebih dari 150.000 orang Amerika meninggal karena Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.

"Jalur ekonomi akan sangat tergantung pada arah virus," demikian pernyataan dari FOMC yang menetapkan kebijakan bank sentral.

Dalam konferensi persnya, Powell menguraikan seberapa banyak yang masih belum jelas tentang arah ekonomi AS.
Virus corona bergerak sangat cepat sehingga The Fed mengambil isyarat tentang ekonomi dari aliran data real-time dari perusahaan yang melacak pergerakan orang melalui ponsel, atau memberikan sinyal tentang perekrutan.

"Data itu menunjukkan bahwa secara seimbang ... laju pemulihan tampaknya telah melambat sejak kasus mulai mengalami lonjakan," kata Powell.

The Fed mempertahankan kebijakan pada pertemuan kebijakan dua hari ini, dengan keputusan-keputusan kunci kemungkinan akan datang pada musim gugur nanti setelah lebih jelas ke mana arah krisis kesehatan dan seberapa kuat Kongres AS melakukan atau tidak menambah dukungan yang tersedia untuk bisnis-bisnis yang berjuang dan pekerja yang menganggur.

Baca Juga: Harga emas melanjutkan rally jelang pertemuan The Fed

Pembuat kebijakan Fed mengulangi janji untuk menggunakan "berbagai alat" mereka untuk mendukung ekonomi dan mempertahankan suku bunga mendekati nol selama diperlukan untuk pulih dari kejatuhan dari epidemi. The Fed menegaskan, jalur ekonomi akan sangat tergantung pada jalannya virus.

"Setelah penurunan tajam, aktivitas ekonomi dan lapangan kerja telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir tetapi masih jauh di bawah level mereka pada awal tahun," tulis The Fed dalam pernyataannya.

Semua anggota FOMC memilih mempertahnakn kisaran target untuk suku bunga jangka pendek di antara 0% dan 0,25%, yang sudah diterapkan sejak 15 Maret ketika virus corona mulai melanda AS.

"Komite mengharapkan untuk mempertahankan kisaran target ini sampai yakin bahwa ekonomi telah melewati peristiwa-peristiwa baru-baru ini dan berada di jalur untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan tujuan stabilitas harga," kata pernyataan itu.

Bursa saham AS menguat setelah pernyataan Fed, sementara dolar jatuh ke level terendah dalam dua tahun terhadap sekeranjang mata uang.

“Yang paling menonjol adalah pernyataan bahwa jalur ekonomi akan bergantung pada Covid-19. The Fed menempatkan kesehatan di depan dan pusat dalam pernyataannya,” kata Nela Richardson, ahli strategi investasi di Edward Jones di St. Louis.

“Agak tidak menyenangkan, jujur ​​saja. Kita tahu bahwa virus ini tidak dapat diprediksi. Kalimat itu menunjukkan keunggulan Covid-19 dalam pandangan mereka dan ketidakpastian pandangan mereka karenanya,” imbuhnya.

Pernyataan kebijakan The Fed pada Rabu (29/7) tidak memberi petunjuk tentang perubahan seperti itu, yang banyak analis Fed harapkan tidak akan datang sampai pertemuan September.

The Fed juga menyatakan akan terus membeli setidaknya US$ 120 miliar pada obligasi AS dan sekuritas yang didukung hipotek setiap bulan untuk memantapkan pasar keuangan.

Baca Juga: Ini saham-saham yang menjadi konstituen IDX Quality30 yang dirilis bulan depan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×