kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak ada nego lagi, AS dan China teken kesepakatan dagang awal Januari 2020


Jumat, 20 Desember 2019 / 05:58 WIB
Tidak ada nego lagi, AS dan China teken kesepakatan dagang awal Januari 2020
ILUSTRASI. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan, Washington dan Beijing bakal menandatangani pakta perdagangan fase satu pada awal Januari 2020. Sebab, perjanjian sepenuhnya telah selesai.

Mnuchin yang berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Washington, menyatakan, kesepakatan perdagangan sudah tertulis di atas kertas dan diterjemahkan. Sehingga, tidak akan ada negosiasi ulang lagi.

"Kami akan melalui masalah teknis sekarang di mana lagi perjanjian sedang diterjemahkan," kata Mnuchin, Kamis (19/12), seperti dikutip Reuters. "Saya tidak berharap ada perubahan. Kami akan menandatangani perjanjian pada awal Januari".

Baca Juga: Perang dagang mereda, China bebaskan tarif impor atas enam produk asal AS

Mnuchin menyebutkan, fokusnya akan pada penerapan kesepakatan perdagangan fase pertama, yang menyerukan ekspor produk pertanian AS ke China naik dua kali lipat selama dua tahun ke depan.

Secara keseluruhan, Mnuchin mengatakan kepada CNBC, peningkatan pembelian China atas produk pertanian, manufaktur dan energi, serta layanan AS akan menyumbang sekitar 0,5% pertumbuhan ekonomi AS selama dua tahun ke depan.

Sebelumnya, Reuters melaporkan, Kementerian Perdagangan China menyebutkan, Beijing dan Washington terus berkomunikasi erat guna merampungkan detail perjanjian perdagangan fase satu untuk kemudian menandatanganinya.

"Baik tim perdagangan China maupun AS melakukan komunikasi yang intens," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, kepada wartawan, Kamis (19/12), yang menambahkan, tidak ada informasi spesifik tentang kesepakatan dagang untuk saat ini.

AS mengklaim, China setuju untuk meningkatkan pembelian produk dan layanan AS setidaknya US$ 200 miliar selama dua tahun ke depan. Tapi, Beijing sejauh ini belum mengkonfirmasi banyak versi Washington tersebut.

Yang terang, kemarin China meluncurkan daftar baru pembebasan tarif untuk impor barang dari AS, beberapa hari setelah dua negara ekonomi terbesar dunia itu mengumumkan kesepakatan perdagangan fase satu.

Baca Juga: Fitch: Masih ada hambatan besar bagi resolusi penuh perang dagang AS-China

Pembebasan tarif yang akan berlaku efektif 26 Desember nanti membidik enam jenis barang, sebagian besar adalah produk kimia. Misalnya, white oil, high-density polyethylene, linear low-density polyethylene, polypropylene, dan food-grade petroleum wax.

Kementerian Keuangan China, Kamis (19/12), menyatakan, pembebasan tarif itu berlaku selama satu tahun dan berakhir pada 25 Desember 2020 mendatang, tanpa  menyebutkan nilai barang impor AS yang dikecualikan dari bea masuk itu.

Sebelumnya, China menghapuskan tarif impor untuk pengiriman kedelai dan babi dari AS pada 6 Desember lalu, sebelum kedua belah pihak mencapai kesepakatan perdagangan fase satu yang membatalkan tarif yang rencananya mulai berlaku pada 15 Desember.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×