kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.756   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.075   33,86   0,42%
  • KOMPAS100 1.118   3,48   0,31%
  • LQ45 798   2,68   0,34%
  • ISSI 281   1,46   0,52%
  • IDX30 419   1,34   0,32%
  • IDXHIDIV20 479   -1,14   -0,24%
  • IDX80 123   0,73   0,60%
  • IDXV30 134   0,32   0,24%
  • IDXQ30 132   -0,18   -0,13%

TikTok AS Bernilai US$14 Miliar Siap Beroperasi di Bawah Investor Amerika


Jumat, 26 September 2025 / 14:11 WIB
TikTok AS Bernilai US$14 Miliar Siap Beroperasi di Bawah Investor Amerika
ILUSTRASI. Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan rencana penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat kepada investor AS dan global. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump pada Kamis menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan rencana penjualan operasi TikTok di Amerika Serikat kepada investor AS dan global.

Langkah ini diambil untuk mematuhi undang-undang keamanan nasional tahun 2024 yang mewajibkan aplikasi asal Tiongkok tersebut dijual jika ingin terus beroperasi di AS.

Wakil Presiden JD Vance mengungkapkan, entitas baru TikTok di AS akan bernilai sekitar US$14 miliar, jauh di bawah estimasi sejumlah analis yang menaksir nilainya mencapai US$30 miliar–US$40 miliar.

Penundaan Tenggat Waktu

Trump juga menunda hingga 20 Januari 2026 penerapan larangan terhadap TikTok, guna memberi waktu proses transisi, mulai dari pemisahan aset, masuknya investor baru, hingga mendapatkan persetujuan dari pemerintah Tiongkok.

“Kami ingin TikTok tetap beroperasi, tapi pada saat yang sama melindungi privasi data masyarakat Amerika sesuai undang-undang,” kata JD Vance di Gedung Putih.

Baca Juga: Trump Teken Perintah Eksekutif soal Kesepakatan Penjualan TikTok di AS

Algoritma Jadi Isu Krusial

Salah satu aspek paling sensitif dalam kesepakatan ini adalah algoritma rekomendasi TikTok, yang selama ini menjadi kunci popularitas aplikasi tersebut. Dalam perintah eksekutifnya, Trump menegaskan bahwa algoritma akan:

  • Dilatih ulang dan diawasi oleh mitra keamanan AS,

  • Beroperasi di bawah kendali entitas joint venture baru,

  • Tidak lagi sepenuhnya di bawah ByteDance.

Meski begitu, sejumlah pakar hukum menilai detail tentang pengendalian algoritma masih belum jelas.

Respon Tiongkok

Media Tiongkok melaporkan versi berbeda dari kesepakatan ini. Menurut LatePost dan Caixin, ByteDance tetap akan memiliki peran operasional melalui perusahaan baru di AS yang menangani e-commerce, branding, serta integrasi dengan operasi global.

Selain itu, ByteDance dikabarkan masih akan menerima sebagian pendapatan dari TikTok U.S.

Investor Utama TikTok U.S.

Menurut sumber Reuters, Oracle dan firma ekuitas swasta Silver Lake akan mengambil sekitar 50% saham di TikTok U.S.

  • Investor ByteDance yang sudah ada, seperti Susquehanna International Group, General Atlantic, dan KKR, akan memegang sekitar 30%.

  • Investor baru termasuk MGX asal Abu Dhabi juga disebut masuk dalam konsorsium.

Selain itu, tokoh bisnis seperti Michael Dell (CEO Dell Technologies) dan Rupert Murdoch (pendiri Fox Corp dan News Corp) juga dipastikan ikut serta.

Baca Juga: TikTok Jadi Kartu Tawar Baru dalam Negosiasi AS–China

Struktur Kepemilikan dan Tata Kelola

Sesuai aturan hukum AS, ByteDance hanya boleh memiliki kurang dari 20% saham di TikTok U.S. agar tidak dianggap sebagai entitas di bawah kendali Tiongkok.

Struktur dewan direksi juga diatur:

  • 6 kursi akan dipegang oleh warga AS,

  • 1 kursi diberikan kepada ByteDance.

Implikasi Politik dan Ekonomi

Kesepakatan ini dianggap sebagai kemenangan politik bagi Trump, yang mengklaim TikTok turut membantu kampanyenya hingga berhasil memenangkan pemilu 2024. TikTok sendiri memiliki 170 juta pengguna di AS, dengan Trump mengantongi lebih dari 15 juta pengikut di akun pribadinya.

Namun, sejumlah legislator Partai Republik menekankan bahwa mereka masih menunggu detail kesepakatan, terutama untuk memastikan adanya “clean break” dari pengaruh Partai Komunis Tiongkok

Selanjutnya: Irjen Ramdani Hidayat Jadi Dankorbrimob Baru, Ini Profil dan Jejak Kariernya

Menarik Dibaca: Pasar Hindari Risiko, Avalanche Menghuni Top Losers, OKB Jadi Top gainers




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×