CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tim Kampanye Trump Merasa Diganggu Iran, FBI Turun Tangan


Selasa, 13 Agustus 2024 / 09:44 WIB
Tim Kampanye Trump Merasa Diganggu Iran, FBI Turun Tangan
ILUSTRASI. Donald Trump dan J.D. Vance pada Hari 1 Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 15 Juli 2024. REUTERS/ Elizabeth Frantz


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Biro Investigasi Federal AS atau FBI akhirnya turun tangan untuk menyelidiki laporan tim kampanye Donald Trump yang mengatakan komunikasi internal mereka diretas oleh entitas dari Iran.

Trump pada hari Sabtu (10/8) mengklaim bahwa Iran telah meretas salah satu situs web kampanyenya. Pemerintah Iran membantah telah meretas kampanye Trump.

Trump juga mengklaim telah mendapatkan laporan langsung dari Microsoft terkait masalah tersebut pada hari Jumat.

Baca Juga: Cerita Trump Ajak Kim Jong Saksikan Laga Bisbol untuk Lupakan Senjata Nuklir

Dalam laporan itu, para peneliti Microsoft mengindikasikan bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah Iran mencoba membobol akun para pejabat tinggi yang dekat dengan kampanye kepresidenan AS sejak bulan Juni lalu.

Mengutip Reuters, laporan itu juga menuliskan bahwa para peretas mengambil alih akun milik mantan penasihat politik untuk kemudian menggunakannya untuk menargetkan pejabat tersebut.

Sayangnya, Microsoft masih belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas target.

Baca Juga: Donald Trump Menyatakan Siap Hadapi Lebih Banyak Debat Capres

Tidak hanya masalah Trump, Washington Post pada hari Senin juga melaporkan bahwa FBI juga sedang menyelidiki dugaan peretasan yang menargetkan penasihat kampanye Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

FBI sebenarnya telah memulai investigasi pada bulan Juni, saat Biden masih mencalonkan diri sebagai presiden.

FBI mencurigai Iran berada di balik upaya pencurian data dari dua tim kampanye kepresidenan AS tahun ini, termasuk tim Harris yang baru menjadi calon presiden dari Partai Demokrat menggantikan Biden.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×