kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Tingginya impor China bisa memacu kenaikan harga jagung dunia


Jumat, 10 Desember 2010 / 14:18 WIB
Tingginya impor China bisa memacu kenaikan harga jagung dunia
ILUSTRASI. Lukisan Kayu Lapis


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

CHINA. Dalam lima tahun ke depan China diperkirakan bisa menjadi negara terbesar pengimpor jagung di dunia. Rabobank Groep NV menyebut, peningkatan kebutuhan di Negeri Tirai Bambu itu terjadi seiring naiknya produksi ternak ayam dan lembu.

Wayne Gordon, analis pertanian dari Rabobank menyebut, impor jagung China mungkin mencapai 25 juta ton pada 2015, dari jumlah 1,3 juta ton tahun ini. Bahkan, di 2010, diprediksi impornya bisa mencapai 60 juta ton.

Pertumbuhan impor China yang memiliki jumlah penduduk terpadat di dunia ini, bisa menggiring kenaikan harga jagung di pasar global. Permintaan jagung dari Amerika Serikat (AS) untuk etanol dan kendala produksi di sana juga bisa berkontribusi terhadap seretnya pasokan global.

"Hal ini bisa menjadi gambaran yang cukup untuk bullish-nya harga produk pertanian ini pada dekade berikutnya," kata Gordon.

Harga jagung untuk kontrak pengiriman Maret 2011 di Chicago Board of Trade berada di US$ 5,7425 per bushel, sampai pukul 4:09 p.m. waktu Melbourne.

Lanjut Gordon, kenaikan permintaan jagung bisa berdampak sama seperti kenaikan permintaan kedelai beberapa waktu belakangan.

Dalam tahun ini, harga kedelai sudah melaju 22%, dan pada November sempat ke level tertinggi dalam 27 bulan terakhir. Hal ini dipicu kenaikan permintaan dari China dan kecemasan musim kering di AS dan Amerika Selatan yang bisa mengurangi hasil panen.



TERBARU

[X]
×