Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Para ilmuwan mengungkapkan bila beberapa jenis tanaman jagung mengalami kerusakan akibat tingginya kadar ozon di lahan pertanian.
Selayaknya gas metana dan karbon dioksida, kandungan ozon di permukaan tanah juga meningkat. Asal tahu saja, ozon tergolong gas kimia berbahaya yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
Baca Juga: Waduh, populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada turun 29%
Mengutip dari situs National Science Foundation, para petani kurang memperhatikan gas ozon yang dihasilkan permukaan tanah. Padahal, gas tersebut berbahaya untuk tanaman jagung.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal Global Change Biology menjelaskan tentang bahayanya tanaman jagung yang terpapar ozon di masa depan. Penelitian tersebut menyebutkan beberapa jenis tanaman jagung rentan terhadap ozon (kadar tinggi).
Berbekal penelitian tersebut, para ilmuwan dapat mulai mengembangkan tanaman jagung yang tahan terhadap ozon.
Para ilmuwan menyadari bahwa saat ini kadar ozon telah berhasil menggerus hasil panen jagung sekitar 10%. Nilai tersebut lebih tinggi dari pada penurunan jumlah panen akibat kekeringan, banjir, terserang hama, dan penyakit. Sayangnya, para petani di Amerika Serikat tidak menyadari hal tersebut.
Mereka menggunakan fasilitas pengayaan konsentrasi udara di Universitas Illinois, untuk mencatat reaksi lahan pertanian terhadap meningkatnya kadar ozon.
Dalam proyek penelitian tersebut, para ilmuwan menanam 45 jenis tanaman jagung hybrid seperti jagung mutiara, jagung berondong, dan lainnya.
Mereka sengaja menanam banyak jenis jagung untuk mengetahui respon tanaman terhadap tingginya kadar ozon. Hasilnya, beberapa tanaman lebih sensitif
Baca Juga: Astronom buktikan Einstein benar, cahaya bisa dibelokkan benda besar
"Penelitian ini menunjukkan bahwa ada gen (tanaman jagung) yang merespon ozon dan menjelaskan bagaimana tanaman merespon zat bahaya lainnya," kata Anne Sylvester, Direktur Program Divisi Organisme Integratif National Science Foundation.
Panelitian ini menjadi jalan untuk para ilmuwan mengembangkan tanaman yang tahan terhadao perubahan lingkungan. Sekedar info, proyek penelitian ini di sponsori oleh National Science Foundation.
Sumber : National Science Foundation