Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Komite pengawas pengembangan vaksin corona Rusia pada hari Kamis (10/12) mengatakan bahwa tingkat kemanjuran vaksin Sputnik V naik menjadi 96% dalam uji klinis terbaru.
Dikutip dari TASS, data awal yang diperoleh dalam uji coba vaksin corona Sputnik V Rusia menunjukkan bahwa tingkat kemanjurannya ada di angka 69,3% dalam penyuntikan pertama dan naik menjadi 96% dalam penyuntikan kedua. Sebelumnya, Russian Direct Investment Fund (RDIF) melaporkan bahwa vaksin corona Sputnik V memiliki tingkat kemanjuran 95%.
"Penilaian dilakukan dalam kurun waktu antara hari ke-14 dan ke-21 atau sebelum penyuntikan komponen kedua, sedangkan kelompok penelitian kedua setelah pemberian komponen kedua," ungkap ketua komite pengawas, Ramil Khabriyev.
Dalam penghitungan lebih lanjut, dipastikan bahwa tingkat kemanjurannya naik menjadi 96,2%.
"Jadi, jika kita bandingkan nilai efisiensi hari ini, setelah dihitung dan diserahkan kepada kita, pengembang dan peneliti, menjadi 96,2%," tambahnya.
Baca Juga: Yayasan Bill Gates kucurkan Rp, 3,5 triliun untuk penanganan virus corona
Khabriyev menjelaskan, efisiensi dihitung sebagai rasio efisiensi suntikan antara kelompok yang divaksinasi dengan kelompok yang mendapat plasebo.
Para ahli mencatat bahwa efisiensi sebelum penyuntikan komponen kedua sudah mencapai angka 70%, yang mana angka tersebut bisa lebih tinggi setelah lebih banyak klarifikasi dan perubahan terjadi.
Sputnik V jadi vaksin corona pertama yang terdaftar di dunia
Rusia jadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin corona pada tanggal 11 Agustus lalu. Vaksin Sputnik V dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology of the Russian Health Ministry.
Baca Juga: Sakit kepala hingga nyeri sendi, ini dia efek samping vaksin corona buatan Pfizer
Sputnik V akhirnya lolos uji klinis pada bulan Juni-Juli, sebelum akhirnya uji coba pasca-pendaftaran Sputnik V dimulai di Moskow pada 7 September. Vaksin corona ini pertama kali disuntikkan ke sukarelawan pada 9 September lalu.
Dikutip dari Reuters, harga vaksin corona Sputnik V di pasar internasional tidak sampai US$ 20 per orang atau di bawah Rp 284.000 untuk dua dosis.
Pemberian vaksin Sputnik per orang sebanyak dua kali suntikan. Jadi, per dosis vaksin, harganya kurang dari US$ 10, menurut akun Twitter resmi Sputnik V, Selasa (24/11).
Harga vaksin Sputnik V jauh lebih murah dari vaksin Pfizer-BioNTech US$ 18 per dosis. Tetapi, lebih mahal dibanding vaksin AstraZeneca yang akan dijual di Eropa dengan harga hanya US$ 3 per dosis.