Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Google.org menggelontorkan dana ebesar US$ 3,5 juta kepada organisasi nirlaba Edufarmers International Foundation (Edufarmers) untuk mendukung pengembangan solusi pertanian berbasis kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara.
Pendanaan ini ditujukan untuk memperluas program yang telah dijalankan di Indonesia ke Thailand dan Vietnam, dengan target menjangkau sekitar 200.000 petani kecil.
Hibah ini merupakan bagian dari APAC AI for Society Initiative senilai US$ 10 juta yang dikelola Google.org di kawasan Asia-Pasifik.
Baca Juga: Google Harus Bayar Rp206 Juta kepada Pria Ini Akibat Foto Telanjang di Street View
Edufarmers menjadi penerima pertama dari inisiatif ini. Dana yang diberikan akan digunakan untuk pengembangan chatbot agronomi berbasis AI yang disesuaikan dengan konteks lokal.
Teknologi ini memungkinkan petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memperoleh rekomendasi agronomi yang tepat.
Selain itu, program ini juga menargetkan pelatihan bagi sekitar 30.000 petani dan penyuluh pertanian mengenai Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP), dengan tujuan meningkatkan produktivitas, ketahanan pangan, dan pendapatan.
Sektor pertanian di Asia Pasifik memegang peranan penting bagi perekonomian regional, menyerap sekitar 30% dari total populasi.
Namun, perubahan iklim diperkirakan dapat menurunkan produktivitas tanaman hingga 50% di beberapa wilayah pada 2050, yang menimbulkan tantangan serius bagi lebih dari 70 juta petani kecil di Asia Tenggara.
Baca Juga: Ini Sejarah 58 Tahun Berdirinya ASEAN, Tokoh Pendiri, hingga Perjalanan Kerja Sama
“Kami melihat AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan ketahanan sistem pangan di ASEAN. Hibah ini memungkinkan teknologi tersebut menjangkau petani kecil di Thailand dan Vietnam, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan,” ujar Sapna Chadha, Vice President Google Southeast Asia and South Asia Frontier dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).
Amri Ilmma, COO Edufarmers, menyatakan bahwa pendanaan ini memungkinkan organisasi memperluas pengalaman dan model AI agronomi dari Indonesia ke negara lain, membantu petani menghadapi tantangan pertanian modern.