Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Data yang dirilis Universitas Johns Hopkins (JHU), jumlah kematian akibat virus corona AS telah melampaui 200.000 pada Selasa (22/9/2020).
Data BBC menunjukkan, lebih dari 6,8 juta orang diketahui telah terinfeksi di AS, lebih banyak dari di negara lain mana pun.
Pencapaian tersebut terjadi di tengah peningkatan kasus di sejumlah negara bagian, termasuk North Dakota dan Utah.
Data perhitungan Reuters juga menunjukkan data yang sama. Amerika Serikat, rata-rata mingguan, sekarang kehilangan sekitar 800 nyawa setiap hari karena virus itu. Angka tersebut turun dari level puncak sebanyak 2.806 kematian harian yang tercatat pada 15 April.
Baca Juga: Di sidang umum PBB, Trump tuduh Beijing melepaskan wabah ke dunia
Selama bulan-bulan awal pandemi, 200.000 kematian diprediksi oleh banyak pihak sebagai jumlah maksimum nyawa yang kemungkinan besar akan hilang di Amerika Serikat karena virus.
“Gagasan tentang 200.000 kematian benar-benar sangat serius dan dalam beberapa hal menakjubkan,” Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, mengatakan kepada CNN seperti yang dilansir Reuters.
Baca Juga: Kian ngeri, kasus virus corona dunia melonjak hampir 2 juta dalam seminggu
Fauci mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat akan jatuh ke dalam situasi mengerikan lainnya dengan kasus virus corona yang melonjak selama bulan-bulan di cuaca dingin. Akan tetapi, dia khawatir tentang kondisi sejumlah negara bagian di mana langkah-langkah kesehatan masyarakat tidak diterapkan.