Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - MANILA. Topan Man-Yi melanda pulau utama Filipina, Luzon, pada hari Minggu (17/11). Topan ini berpotensi disusul dengan hujan lebat di wilayah ibu kota Metro Manila, setelah memicu lebih dari satu juta evakuasi dan merusak bangunan di beberapa daerah.
Dengan kecepatan angin 185 kpj (115 mph), topan ini sedikit melemah setelah menghantam daratan di kota Panganiban di provinsi Catanduanes pada Sabtu malam dan tiba di perairan pesisir provinsi Camarines Norte pada pukul 8 pagi, kata pejabat cuaca.
"Kami mengungsi karena setiap kali ada topan, air naik di sungai terdekat," kata Amalia Santisas, salah satu dari mereka yang tinggal di dekat daerah pesisir di Manila, ibu kota, yang mengikuti perintah evakuasi.
Baca Juga: Kontrak Baru Erling Haaland di Manchester City, Gaji Fantastis Tertinggi Liga Inggris
"Kami membawa anak-anak dan kami takut," tambah Santisas, yang termasuk di antara lebih dari satu juta orang yang dievakuasi dari jalur topan yang diperkirakan akan dilalui untuk menjaga mereka tetap aman dari gelombang badai.
Meskipun telah terjadi evakuasi, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, meskipun angin kencang topan tersebut merusak rumah, sekolah, dan bangunan komersial di Catanduanes, kata kepala pertahanan sipil Ariel Nepomuceno kepada Reuters.
Siklon tropis keenam yang melanda Filipina dalam sebulan, Man-Yi, bergerak cepat menuju wilayah selatan dan tengah Luzon.
"Pepito diperkirakan akan sedikit melemah sebagai topan sebelum mendarat untuk kedua kalinya," kata badan cuaca negara bagian PAGASA dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama lokal badai tersebut, seraya mendesak tindakan pencegahan.
"Pelemahan yang signifikan akan terjadi selama perjalanan siklon tropis ini di daratan Luzon hari ini."
Peringatan badai tertinggi juga telah diumumkan untuk wilayah timur pulau Polillo dan Calaguas.
Angin telah melemah di kota Catanduanes, Virac, dan hujan telah mereda menjadi gerimis, sehingga beberapa orang yang mencari perlindungan dapat kembali ke rumah, kata petugas bencana provinsi Roberto Monterola kepada radio DZBB.
Baca Juga: Apakah Elon Musk Benar-benar Membeli McDonald's dan CNN? Cek Faktanya