Sumber: People's Daily,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mengonfirmasi adanya 284 kasus virus corona atau COVID-19 baru pada hari Rabu (27/2/2020). Dengan adanya laporan itu, maka jumlah total masyarakat yang terinfeksi menjadi 1.261 kasus. Sementara, jumlah kematian meningkat menjadi 12 kasus.
Melansir People's Daily, pada pukul 04:00 sore waktu setempat (0700 GMT), jumlah pasien yang terinfeksi mencapai 1.261, naik 284 dari hari sebelumnya. Jumlah kematian akibat virus meningkat menjadi 12 dengan dua kematian baru dilaporkan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) telah memperbarui data dua kali sehari pada pukul 10:00 pagi dan pukul 5:00 sore waktu lokal.
Baca Juga: Virus corona menyebar lebih cepat di luar China, Asia laporkan ratusan kasus baru
Infeksi virus meningkat tajam selama seminggu terakhir, di mana ada 946 kasus baru dilaporkan pada periode 19-25 Februari. Negara itu menaikkan kewaspadaan virus corona sebanyak empat tingkat ke level "merah" atau tertinggi pada hari Minggu.
People's Daily juga memberitakan, Majelis Nasional Korea mengeluarkan tiga undang-undang untuk merevisi undang-undang tentang penyakit menular, karantina, dan layanan medis.
Di bawah undang-undang penyakit menular yang direvisi, warga Korsel dengan gejala virus corona yang menolak untuk dites virus dapat dikenakan denda senilai 3 juta won atau US$ 2.470. Jika dirupiahkan, hal itu setara dengan Rp 34,580 juta (kurs Rp 14.000).
Baca Juga: Duh, Menteri Kesehatan Rumania konfirmasi kasus pertama virus corona
Warga dengan gejala virus corona yang menolak untuk ditempatkan di bawah karantina sendiri atau dirawat di rumah sakit dapat menghadapi hukuman penjara satu tahun atau denda 10 juta won (US$ 8.220).
Di bawah revisi, menteri kesehatan diizinkan untuk melarang ekspor masker wajah dan pembersih tangan pada saat kekurangan pasokan atau lonjakan harga yang tinggi. Sementara kementerian kesehatan Korea harus memiliki setidaknya 100 penyelidik epidemiologis dari sebelumnya 30 penyelidik.
Masker wajah akan disediakan untuk anak-anak dan orang tua di fasilitas kesejahteraan negara ketika peringatan virus diangkat ke tingkat tertinggi ketiga.