kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menyebar lebih cepat di luar China, Asia laporkan ratusan kasus baru


Kamis, 27 Februari 2020 / 06:13 WIB
Virus corona menyebar lebih cepat di luar China, Asia laporkan ratusan kasus baru
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. China Daily via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI / SEOUL. Jumlah infeksi virus corona yang terjadi di luar China menyebar dengan cepat. Italia dan Iran muncul sebagai episenter baru dari penyakit mematikan ini.

Sementara, melansir Reuters, Asia melaporkan ratusan kasus baru dan Brasil mengonfirmasi infeksi pertama di Amerika Latin. Penyakit baru yang dikenal dengan sebutan COVID-19 ini juga terdeteksi untuk pertama kalinya di Pakistan, Swedia, Norwegia, Yunani, Rumania, dan Aljazair.

Otoritas kesehatan AS, mengatakan, di Amerika ada 59 kasus virus corona. Mayoritas dari mereka adalah warga AS yang dipulangkan dari kapal pesiar di Jepang. AS mengatakan, virus corona kemungkinan merupakan pandemi global.

Baca Juga: Duh, Menteri Kesehatan Rumania konfirmasi kasus pertama virus corona

Presiden AS Donald Trump menuding siaran TV kabel membesar-besarkan bahaya virus corona sehingga membuat "pasar panik". Itu sebabnya, dia menggelar konferensi pers pada Rabu malam, kemungkinan sebagai upaya untuk meyakinkan pasar dan masyarakat tentang sejumlah aksi yang  akan dilakukan pemerintah terkait virus corona.

Asal tahu saja, menurut perhitungan indeks MSCI all-country, pasar saham di seluruh dunia telah kehilangan nilai kapitalisasi pasar US$ 3,3 triliun dalam empat hari perdagangan.

Wall Street tertekan pada hari Rabu sore, sedangkan harga minyak turun ke level terendah dalam lebih dari setahun. Kondisi ini sebagian disebabkan oleh pernyataan pejabat kesehatan AS yang mengatakan bahwa puluhan orang yang telah mengunjungi China tengah dipantau di pinggiran kota New York yang padat penduduk. Meski demikian, hingga saat ini, tidak ada konfirmasi kasus virus corona yang ditemukan.

Baca Juga: WHO: Kita dalam pertarungan melawan virus corona yang bisa kita menangkan

Walikota New York Bill de Blasio mendesak pemerintah federal untuk memperketat pengujian bagi pengunjung dari berbagai negara di mana virus telah menyebar. Dia menambahkan, deteksi ketat harus memberikan kepastian hingga 100%.

Virus yang dapat menyebabkan pneumonia itu diyakini berasal dari pasar yang menjual satwa liar di pusat kota Wuhan di China akhir tahun lalu. Virus ini telah menginfeksi sekitar 80.000 orang dan membunuh lebih dari 2.700 orang, yang sebagian besar di China.




TERBARU

[X]
×