Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Toyota membangun kemitraan baru dengan produsen mobil lain dan industri baterai di tengah usahanya untuk memenangkan perlombaan mobil listrik dan mobil otonom.
Untuk menunjukkan keseriusannya, pembuat mobil terbesar kedua di dunia ini mengumumkan rencana lima tahunannya yang menargetkan penjualan mobil listrik bisa berkontribusi 50% bagi total penjualan.
Dilansir dari CNN, pergeseran pasar dari mobil berbahan bakar fosil telah memaksa sejumlah produsen mobil global untuk membentuk kemitraan dengan berbagai sektor pendukungnya untuk pengembangan kendaraan hibrida, listrik dan otonom.
Toyota menyatakan bahwa pihaknya akan membangun platform manufaktur yang didedikasikan untuk pembangunan kendaraan listrik dengan Subaru. Kedua perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa industri ini sedang mengalami transformasi mendalam yang hanya terjadi sekali setiap 100 tahun.
"Baik Subaru dan Toyota diharuskan untuk melakukan pengembangan teknologi yang cepat untuk melintasi spektrum inisiatif yang lebih luas dari sebelumnya," kata pernyataan tersebut.
Kerjasama dengan Subaru dapat membantu Toyota mencapai tujuan barunya yaitu meningkatkan jumlah kendaraan hibrida dan mobil listrik secara dramatis menjadi 5,5 juta unit per tahun pada tahun 2025.
Sebelumnya, angka penjualan sebanyak itu baru ditargetkan bisa terealisasi pada tahun 2030.
Toyota juga berupaya untuk memastikan memiliki cukup sumber daya baterai untuk menyalakan mobil-mobil tersebut. Karenanya, perusahaan ini juga mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk bermitra dengan lima pemasok baterai baru.
Tiga dari pemasok tersebut adalah perusahaan asal Jepang. Sementara dua lainnya adalah mitra dari China.