Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dikabarkan telah memanggil perusahaan teknologi global untuk melakukan pembicaraan pekan lalu. Pemanggilan tersebut dilakukan setelah pemerintah AS melarang penjualan teknologi kepada Huawei Technologies Co Ltd.
Hal itu dikatakan dua orang China yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters pada hari Minggu.
Mengutip Reuters, Minggu (9/6), Washington telah memasukkan Huawei daftar hitam, perusahaan pembuat peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia. Akibatnya Amerika Serikat (AS) melarang perusahaan-perusahaan AS memasok banyak barang dan jasa karena alasan keamanan nasional.
Keputusan ini sebuah pukulan yang berpotensi meningkatkan ketegangan perdagangan AS-China secara tajam. Sementara, Huawei menyangkal bahwa peralatannya merupakan ancaman keamanan.
Segera setelah itu, Beijing mengumumkan akan merilis daftar entitas asing yang tidak bisa diandalkan. Beijing juga mengisyaratkan bahwa mereka akan membatasi pasokan tanah jarang ke Amerika Serikat.
Seseorang sumber dari perusahaan raksasa perangkat lunak AS yakni Microsoft Corp mengatakan bahwa dalam sesi pertemuan mereka dengan pejabat China tidak bertujuan memberikan peringatan langsung tetapi diperjelas kepada mereka bahwa mematuhi larangan AS akan cenderung mengarah pada komplikasi lebih lanjut untuk semua peserta sektor.
Perusahaan diminta untuk tidak membuat langkah tergesa-gesa atau dianggap buruk sebelum situasi sepenuhnya dipahami, kata orang itu, menambahkan bahwa nada suaranya bersifat berdamai. Sejauh ini Microsoft menolak berkomentar terkait hal ini.
The New York Times pertama kali melaporkan pada pertemuan yang dipimpin oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), mengatakan perusahaan teknologi asing diperingatkan agar tidak mematuhi larangan AS untuk menjual teknologi Amerika ke perusahaan-perusahaan Cina atau berpotensi menghadapi apa yang digambarkan oleh surat kabar itu sebagai mengerikan. konsekuensi.
NDRC tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.
Sudah lazim bagi China untuk memanggil perwakilan perusahaan asing dan domestik, kadang-kadang dalam kelompok, agar pandangan mereka didengar.