Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKWA. Suasana akrab terjalin ketika Presiden China Xi Jinping disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam lawatan selama tiga hari.
Xi tiba di Moskwa pada Rabu (5/6) dan langsung menggelar konferensi pers di mana dia mengaku mempunyai "hubungan pertemanan yang dalam" dengan Putin.
"Dalam enam tahun terakhir, kami sudah bertemu setidaknya 30 kali. Rusia adalah negara yang sering saya kunjungi. Presiden Putin adalah kolega sekaligus sahabat karib saya" terang Xi.
Putin pun merespons pujian Xi dengan mengatakan dia senang relasi kedua negara sangat meningkat. "Ini tentang mitra global dan kerja sama strategis," paparnya.
Dilansir BBC Kamis (6/6), Xi berkunjung ke Moskwa dalam rangka fokus membicarakan kerja sama di bidang perdagangan maupun hubungan bilateral lain.
Aliansi kedua negara itu semakin intensif sejak baik Rusia maupun China merasa dipinggirkan oleh negara Barat. Utamanya adalah Amerika Serikat (AS).
Hubungan Kremlin dengan Barat memburuk sejak mereka dijatuhi sanksi buntut keterlibatan dalam konflik Ukraina 2014, sekaligus dikritik karena membantu rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Sementara relasi China dengan AS mulai memanas sejak Donald Trump naik menjadi presiden di 2017, dan nampaknya mundur dari globalisasi dengan alasan perlindungan ekonomi nasional.
Kedua negara kini terlibat dalam perang dagang dan saling menelurkan tarif ekspor mahal dengan perundingan yang digulirkan masih belum berbuah manis.
Pengamat menilai dengan perasaan sama-sama terpinggirkan oleh dunia Barat, China dan Rusia bakal makin mesra di berbagai sektor, utamanya ekonomi dan militer.
Dalam kunjungan Xi itu, kedua pihak berjanji semakin memperdalam kerja sama militer maupun ekonomi di masa depan. Salah satunya di bidang telekomunikasi.
Buntut kesepakatan bisnis yang diteken oleh dua presiden adalah raksasa telekomunikasi MTS mengizinkan Huawei mengembangkan jaringan 5G di Rusia.
Huawei dianggap sebagai ancaman keamanan nasional oleh Washington dengan larangan bagi perusahaan AS untuk berhubungan dengan perusahaan itu mulai diberlakukan.
Larangan yang diterapkan oleh Gedung Putih dilaporkan bakal memberi efek bagi aktivitas bisnis Huawei terutama di Eropa, Australia, serta Jepang.
Selama melawat ke Rusia, Xi dijadwalkan hadir di Teater Bolshoi serta datang ke Forum Ekonomi Saint Petersburg yang diagendakan digelar hari ini. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden China Xi Jinping: Putin adalah Sahabat Karib Saya"