Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TORONTO. Kanada telah mengidentifikasi ada tiga kasus virus corona baru sejauh ini. Namun, ada kekhawatiran wabah yang lebih serius dapat memicu sentimen anti-Asia. Kondisi ini juga mengingatkan kembali pada epidemi SARS yang menewaskan puluhan di daerah Toronto pada awal 2000-an.
Melansir Reuters, lebih dari 9.000 orang menandatangani petisi yang mendesak salah satu dewan sekolah di daerah itu untuk menjaga anak-anak yang anggota keluarganya baru saja kembali dari Tiongkok keluar dari ruang kelas. Selain itu, beberapa bisnis di Chinatown Toronto sudah mencatatkan pelambatan.
SARS, atau Sindrom Pernafasan Akut Parah, menewaskan 44 orang di wilayah Toronto. Hal ini menyebabkan ketakutan yang meluas dan menjadikan Kanada satu-satunya negara di luar Asia yang melaporkan kematian akibat virus itu pada 2002-2003. Sejauh ini, virus corona telah menewaskan lebih dari 100 orang di China.
"Ini persis apa yang terjadi selama SARS," kata Amy Go, presiden nasional sementara Dewan Nasional Kanada untuk Keadilan Sosial, kepada Reuters sehubungan dengan petisi dewan sekolah.
Baca Juga: Hore! Ilmuwan Hong Kong sudah temukan vaksin untuk basmi virus corona, tetapi...
"Kami benar-benar harus memeriksa bahwa kami tidak diliputi oleh ketakutan yang tidak rasional dan kepanikan yang tidak rasional," katanya kepada Reuters.
Dewan Sekolah Wilayah York menanggapi petisi dengan mengatakan mereka memahami bahwa para siswa dan keluarga mereka merasakan kecemasan. Akan tetapi memperingatkan bahwa siapa pun dapat tertular dan menularkan virus.
"Situasi ini sayangnya dapat menimbulkan diskriminasi berdasarkan persepsi, stereotip dan kebencian," kata dewan.
Baca Juga: Update Virus Corona: Terjangkit 5.578, meninggal 131, sembuh 107 (29/1 06:00 WIB)