kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Trump Berjanji Bakal Mendeportasi Massal Warga Haiti di Kota Ohio, Ada Masalah Apa?


Minggu, 15 September 2024 / 14:39 WIB
Trump Berjanji Bakal Mendeportasi Massal Warga Haiti di Kota Ohio, Ada Masalah Apa?
ILUSTRASI. Donald Trump, menyatakan komitmennya untuk melakukan deportasi massal terhadap para imigran Haiti di Springfield, Ohio. REUTERS/Tom Brenner


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - RANCHO PALOS VERDES, CALIFORNIA. Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan komitmennya untuk melakukan deportasi massal terhadap para imigran Haiti di Springfield, Ohio.

Pernyataan ini muncul meskipun mayoritas dari 15.000 warga Haiti di kota tersebut berada di Amerika Serikat secara sah. Trump menyampaikan rencananya ini dalam konferensi pers di resor golf miliknya di dekat Los Angeles, yang menambah ketegangan atas desas-desus yang menyebar di media sosial tentang para imigran Haiti.

Klaim Palsu dan Serangan Terhadap Komunitas Haiti

Kota Springfield, Ohio, dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah muncul klaim palsu di media sosial bahwa kedatangan para imigran Haiti menyebabkan hilangnya hewan peliharaan warga.

Baca Juga: AS Terapkan Kenaikan Tarif Produk Asal China, Banyak yang Mulai Berlaku 27 September

Klaim ini dimanfaatkan oleh kelompok sayap kanan untuk memperburuk situasi. Trump sebelumnya juga menyinggung masalah ini dalam debat presiden dengan Kamala Harris, dengan menyatakan bahwa para imigran memakan anjing dan kucing, meskipun klaim tersebut telah dibantah secara luas dan dijadikan bahan ejekan.

Trump menghindari pengulangan klaim tersebut dalam konferensi pers pada Jumat, tetapi tetap menegaskan niatnya untuk melakukan deportasi massal, meskipun sebagian besar warga Haiti di Springfield memiliki status legal di Amerika Serikat.

“Kami akan melakukan deportasi besar-besaran di Springfield, Ohio,” katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut bagaimana kebijakan tersebut akan diterapkan mengingat mayoritas warga Haiti di sana adalah imigran yang sah.

Peningkatan Ketegangan di Springfield

Ketegangan semakin meningkat di Springfield setelah adanya ancaman bom yang memaksa evakuasi dua sekolah dasar dan penutupan satu sekolah menengah pada Jumat. Ancaman tersebut dilaporkan terjadi selama dua hari berturut-turut, menurut laporan ABC News.

Baca Juga: Jika Donald Trump Menang, UEA Akan Hidupkan Perjanjian Pembelian Jet Tempur F-35

Para pemimpin komunitas dan pejabat lokal khawatir bahwa pernyataan Trump bisa memicu kekerasan lebih lanjut terhadap komunitas Haiti yang telah mengalami ketegangan sosial sejak klaim-klaim palsu tersebut menyebar.

Tanggapan dari Pemerintahan Biden

Presiden Joe Biden bereaksi keras terhadap pernyataan Trump dan serangan terhadap komunitas Haiti di Springfield. Dalam pernyataannya, Biden mengatakan, “Ini benar-benar salah. Tidak ada tempat untuk ini di Amerika. Apa yang dia lakukan harus dihentikan.”

Biden juga mengingatkan tentang kebijakan pemerintahannya yang memperpanjang status perlindungan sementara (Temporary Protected Status) bagi ratusan ribu warga Haiti di Amerika Serikat pada bulan Juni lalu.

Program yang telah berlangsung selama beberapa dekade ini melindungi para imigran legal dari deportasi dan memberikan izin kerja bagi mereka, di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Haiti.

Kontroversi Imigrasi dan Dampak Ekonomi

Sementara itu, Trump menggunakan ketegangan di Springfield sebagai contoh untuk memperkuat kebijakannya yang keras terhadap imigrasi. Ia menuding bahwa masuknya imigran Haiti, meskipun telah memberikan dorongan ekonomi bagi wilayah tersebut, juga menambah tekanan pada layanan sosial di kota tersebut.

Baca Juga: Pengusaha Mark Cuban Sebut Donald Trump akan Menjadi Presiden yang Buruk

Dalam sebuah rapat umum di Las Vegas pada hari Jumat, Trump menyatakan kemarahannya terhadap apa yang disebutnya sebagai "imigran ilegal Haiti" yang “mengambil alih Springfield, Ohio.”

Meskipun retorika keras ini terus menargetkan para imigran, kota Springfield menyatakan bahwa belum ada laporan yang dapat dipercaya mengenai tindakan kriminal yang terkait dengan klaim bahwa warga Haiti memakan hewan peliharaan.

Karen Graves, juru bicara kota tersebut, mengakui adanya kejahatan yang menargetkan warga Haiti, namun lebih pada "kejahatan oportunitas" seperti pencurian properti.

Seruan untuk Mengakhiri Retorika Kebencian

Para pemimpin komunitas Haiti di seluruh Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mereka atas dampak pernyataan Trump terhadap keselamatan komunitas mereka. Mereka khawatir bahwa retorika kebencian yang dilontarkan oleh Trump dapat meningkatkan kekerasan dan memperburuk ketegangan di Springfield.

Baca Juga: Donald Trump Berjanji Menghapus Pajak Kerja Lembur

Wali Kota Springfield, Rob Rue, menyerukan agar serangan terhadap komunitas Haiti dihentikan. Dalam wawancara dengan ABC News, Rue mengatakan, “Kami butuh bantuan, bukan kebencian.”

Di tengah situasi yang semakin memanas, banyak pihak mendesak pemerintah dan masyarakat untuk merespons dengan bijak dan melindungi semua warga, terlepas dari status imigrasi mereka, guna menjaga ketertiban dan persatuan di Springfield.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×