kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Donald Trump Berjanji Menghapus Pajak Kerja Lembur


Jumat, 13 September 2024 / 11:34 WIB
Donald Trump Berjanji Menghapus Pajak Kerja Lembur
ILUSTRASI. Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk menghapus semua pajak atas kerja lembur jika terpilih kembali menjadi Presiden.. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sebuah acara kampanye di Tucson, Arizona, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk menghapus semua pajak atas kerja lembur jika terpilih kembali menjadi Presiden.

Pengumuman ini merupakan bagian dari serangkaian proposal pajak yang bertujuan untuk meraih dukungan dari para pemilih dan merangsang ekonomi.

Penghapusan Pajak Kerja Lembur: Dampak dan Tujuan

Donald Trump mengklaim bahwa penghapusan pajak kerja lembur akan memberikan insentif yang lebih besar bagi pekerja untuk bekerja lebih banyak dan memudahkan perusahaan dalam merekrut tenaga kerja.

Ia menyoroti bahwa para pekerja lembur, seperti petugas polisi, perawat, pekerja pabrik, pekerja konstruksi, sopir truk, dan operator mesin, adalah di antara warga negara yang paling keras bekerja.

Baca Juga: Donald Trump Luncurkan Proyek Aset Digital Bernama World Liberty Financial

Trump berargumen bahwa kebijakan ini akan memberikan "kesejahteraan" bagi pekerja yang selama ini tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari Washington. Dalam pandangannya, langkah ini akan memperbaiki kondisi kerja dan meningkatkan motivasi tenaga kerja.

Rencana Pajak Lain dari Trump

Selain menghapus pajak lembur, kandidat dari Partai Republik ini juga berjanji untuk memperpanjang pemotongan pajak penghasilan yang ditandatanganinya pada tahun 2017, menghapuskan pajak atas tip di industri jasa, menghapus pajak atas jaminan sosial, dan menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 15%.

Namun, Trump tidak memberikan rincian tentang bagaimana ia akan membiayai rencana pajak terbarunya ini, yang kemungkinan akan menambah utang nasional Amerika Serikat yang saat ini mencapai US$35 triliun.

Kritikan dan Tanggapan

Kampanye Kamala Harris, wakil presiden saat ini dan pesaing Trump dalam pemilihan mendatang, menuduh Trump berusaha menarik suara dengan janji yang tidak realistis.

Juru bicara kampanye Harris, Joseph Costello, menyatakan bahwa Trump hanya berusaha untuk mendapatkan dukungan dengan janji-janji besar yang pada akhirnya akan menguntungkan dirinya sendiri dan para pemilik korporasi besar.

Baca Juga: Momen-Momen Aneh dalam Debat Calon Presiden AS antara Kamala Harris dan Donald Trump

Harris sendiri telah mengusulkan beberapa kebijakan pajak untuk kelas pekerja dan menengah, seperti kredit pajak sebesar US$25.000 untuk pembeli rumah pertama kali, potongan pajak sebesar US$50.000 untuk usaha kecil baru, dan kredit pajak anak sebesar US$6.000.

Selain itu, Harris berencana untuk menaikkan pajak bagi orang-orang kaya dengan meningkatkan tarif pajak penghasilan pribadi menjadi 39,6 persen, tarif pajak korporat menjadi 28 persen, dan pajak keuntungan modal menjadi 28 persen untuk rumah tangga yang memiliki penghasilan lebih dari US$1 juta per tahun.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×