kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Trump dan Xi Berpeluang Bertemu di KTT APEC Oktober, Bahas Perang Tarif


Senin, 21 Juli 2025 / 00:26 WIB
Trump dan Xi Berpeluang Bertemu di KTT APEC Oktober, Bahas Perang Tarif
ILUSTRASI. FILE PHOTO: U.S. President Donald Trump meets with China's President Xi Jinping at the start of their bilateral meeting at the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan berpeluang mengunjungi China sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober hingga 1 November 2025 di Korea Selatan.

Alternatif lainnya, Trump bisa bertemu Presiden China Xi Jinping di sela-sela forum tersebut. Informasi ini dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP), Minggu (20/7), mengutip sejumlah sumber.

Baca Juga: Pemangkasan Bantuan Luar Negeri Trump Menghambat Proyek Sanitasi di Berbagai Negara

Pertemuan ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan perang tarif yang selama ini mengguncang perdagangan global dan rantai pasok internasional.

Kedua negara sejauh ini telah mendiskusikan potensi pertemuan tingkat tinggi tahun ini, namun belum ada tanggal dan lokasi yang dipastikan. Seorang sumber menyebut bahwa pembahasan masih terus berlangsung.

Trump sebelumnya menyerukan penerapan tarif dasar universal sebesar 10% untuk seluruh produk impor dari berbagai negara, serta tarif lebih tinggi untuk negara-negara yang dianggap "bermasalah", termasuk China. Saat ini, produk dari China dikenai tarif tertinggi, yakni 55%.

Trump telah menetapkan tenggat waktu hingga 12 Agustus 2025 bagi AS dan China untuk mencapai kesepakatan tarif yang bersifat jangka panjang.

Baca Juga: Donald Trump Teken UU Stablecoin, Angin Segar bagi Industri Kripto

Hingga kini, juru bicara Trump belum memberikan komentar atas rencana pertemuan dengan Xi pada musim gugur mendatang.

Pertemuan tingkat tinggi terakhir antara kedua negara berlangsung pada 11 Juli lalu, ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menlu China Wang Yi bertemu di Malaysia. Keduanya menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “produktif dan positif”.

Dalam kesempatan itu, Rubio menyebut bahwa Trump telah menerima undangan dari Xi untuk berkunjung ke China. Menurutnya, kedua pemimpin sama-sama ingin pertemuan itu benar-benar terwujud.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Ancam Negara Anggota BRICS, Akan Tambah Tarif

Sementara itu, Menteri Perdagangan China Wang Wentao pada Jumat lalu menyatakan bahwa China ingin memulihkan hubungan dagang yang stabil dengan AS.

Ia menambahkan bahwa hasil diskusi terakhir di Eropa menunjukkan tak ada urgensi melanjutkan perang tarif.

Selanjutnya: Celios: Bebas Bea Masuk Produk AS Bisa Buat Negara Rugi Rp7,68 Triliun per Tahun




TERBARU

[X]
×