Sumber: Time | Editor: Noverius Laoli
Dugaan manipulasi ini pertama kali disorot oleh anggota DPR Steven Horsford dari Partai Demokrat, Nevada. Dalam sidang bersama perwakilan perdagangan Trump, Jamieson Greer, Horsford mempertanyakan apakah penghentian tarif terkait dengan upaya memanipulasi pasar.
"Ini adalah jam amatir. Anda baru saja ditipu," serunya, sembari menuntut klarifikasi apakah pemerintahan Trump sengaja menggerakkan pasar.
Pasar merespons dengan cepat dan positif terhadap keputusan Trump. Saham melonjak lebih dari 7% dalam beberapa menit setelah pengumuman dan ditutup dengan kenaikan lebih dari 9%.
Baca Juga: Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham
Imbal hasil obligasi, yang sebelumnya naik akibat kekhawatiran resesi, mengalami penurunan. Harga minyak, yang sempat merosot, kembali meningkat.
Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa keputusan penghentian tarif bertujuan memberikan ruang bagi negosiasi dengan sekutu.
"Satu-satunya kepastian yang dapat kami berikan adalah bahwa AS akan bernegosiasi dengan itikad baik," katanya.
Namun, ia juga mengakui bahwa dirinya dan Trump telah berdiskusi panjang sebelum keputusan diambil dan bahwa langkah ini membantu "mendorong China ke posisi yang buruk."
Pernyataan Trump mengenai keputusan tersebut justru menambah ketidakpastian. Ia menyebut adanya "orang-orang yang bersemangat" dan "takut," serta mengungkap bahwa ia mengamati pasar obligasi sebelum membuat pengumuman.
Baca Juga: Pasar Saham China Catat Rekor Arus Dana Masuk
"Anda harus fleksibel," katanya kepada wartawan, seraya mengakui bahwa "selama beberapa hari terakhir, pasar tampak cukup suram."
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas terkait mengenai kemungkinan dimulainya investigasi atas dugaan perdagangan orang dalam yang melibatkan Trump.